Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat, Orang Tua Harus Awasi Ketat Aktivitas Online Remaja

Catat, Orang Tua Harus Awasi Ketat Aktivitas Online Remaja Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hasil survei Growing Up Online - Connected Kids yang dilakukan oleh Kaspersky Lab bersama iconKids&youth menunjukkan bahwa remaja laki-laki dan perempuan berusia 8-16 tahun berperilaku sangat berbeda di Internet. Hal ini berarti diperlukan pendekatan yang berbeda untuk menjaga mereka agar tetap aman.

Remaja perempuan lebih gemar menggunakan smartphone. Berbeda dengan laki-laki yang cenderung memilih bermain komputer dan game konsol. Laki-laki pada umumnya lebih mungkin mengalami kecanduan game komputer.

Sementara itu, perempuan senang berkomunikasi lewat jejaring sosial maupun instant messengers. Remaja perempuan lebih sering melakukan panggilan dan mengirim pesan, mengingat kecintaan mereka terhadap smartphone.

Hal ini mungkin saja disebabkan oleh cara mereka dalam bersosialisasi. Perempuan cenderung memilih anggota keluarga atau teman-teman sebagai sumber informasi, sedangkan laki-laki lebih mengandalkan internet untuk mencari berita.

Remaja laki-laki juga lebih mungkin untuk berpikir bahwa mereka tahu bagaimana menggunakan internet dan bagaimana melindungi diri mereka sendiri secara online dibanding perempuan. Pada saat yang sama, menurut survei, remaja laki-laki kurang terlindungi di Internet dibanding perempuan. Mereka membagikan banyak informasi pribadi di situs jejaring sosial dan berpura-pura berusia lebih tua dari yang sebenarnya.

Mereka juga mencoba untuk melepaskan fitur parental controls terhadap perangkat mereka dan menyembunyikan informasi mengenai aktivitas online. Menurut pengakuan mereka, remaja laki-laki dibandingkan perempuan lebih mungkin mengakses konten yang tidak pantas untuk remaja seusianya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki anak remaja laki-laki harus lebih ketat dalam memperhatikan aktivitas online anaknya.

Head of Consumer Business di Kaspersky Lab, Andrei Mochola menjelaskan orangtua perlu menggunakan fitur parental controls yang up-to-date guna menjaga remaja laki-laki yang bertindak semaunya di internet.

"Agar tetap terlindungi dari berbagai informasi berbahaya atau yang tidak diinginkan, misalnya, permainan yang tidak ditujukan untuk anak-anak," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Sementara itu, orang tua dari remaja perempuan harus lebih memperhatikan dengan siapa putri mereka berkomunikasi secara online.

"Akun di jejaring sosial dan instant messengers seringkali menggunakan karakter yang meragukan dengan motif tersembunyi untuk membuat seorang remaja percaya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: