Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Upayakan Peningkatan Ekonomi Kreatif di Manado

Pertamina Upayakan Peningkatan Ekonomi Kreatif di Manado Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Manado -

PT Pertamina ikut berupaya meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara, kata Senior Supervisor Government & Public Relation Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong, Bagus Dimas Wibisono.

"Sebagai daerah tujuan wisata di Sulawesi Utara, masih sedikit cinderamata khas Tomohon yang bisa dibeli wisatawan," ucapnya di Manado, Senin (12/12/2016).

Dari fakta tersebut, Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya menggelar Program Pelatihan Ekonomi Kreatif di Desa Matani Satu, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, ujarnya.

Ditambahkan, kegiatan yang dilakukan di Desa Matani Satu menjadi salah satu bagian Pertamina dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat. Khusus kegiatan kali ini adalah upaya pemberdayaan di bidang ekonomi kreatif.

"Pelatihan membatik dan pewarnaan alam ini merupakan salah satu upaya dari Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong untuk memperluas kontribusi sosial perusahaan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan kerja (PGE Area Lahendong)," kata dia.

Pelatihan dan pendampingan yang menggandeng Lembaga Social Conservation Indonesia (SCI) ini, lanjut dia, telah dimulai sejak bulan November. Pelatihan yang dilaksanakan bertepatan dengan ulang tahun Pertamina ke-59 ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas warga dalam membuat dan mengembangkan kain khas Tomohon.

"Mereka diajak peka terhadap lingkungan dan budaya lokal dan mengekspresikannya dalam ragam motif batik yang indah dan menarik," katanya.

Selain membatik, warga juga diperkenalkan dengan pewarnaan kain ikat celup. Metode pewarnaan ini sangat ramah lingkungan karena menggunakan pewarna alami yang berasal dari bahan-bahan alami lokal yang banyak ditemukan di wilayah Tomohon.

"Kami mengenalkan kepada warga pemakaian ekstrak bahan pewarna kain alami, seperti sabut kelapa, kayu mahoni, kayu nangka, dan lain-lain," katanya.

Pertamina berharap pelatihan yang dilakukan dapat menstimulasi kreativitas warga. Dengan demikian, ekonomi kreatif di Tomohon dapat tumbuh dan berkontribusi bagi kesejahteraan warga. Kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan ini adalah Membatik dan Pewarnaan Alam Ikat Celup (Tie Dye). Sekitar 30an peserta yang ikut dalam kegiatan yang diselenggarakan di Panti Lanjut Usia Lidya.

Selama dua hari kemarin, kami berlatih cara membatik dan menggunakan pewarnaan alam untuk kain ikat celup. Kami jadi tahu tentang cara membatik dan pewarnaan alam, yang bisa dikembangkan menjadi cinderamata kain khas Tomohon, kata Nimas Istihana Munasih, selaku Ketua Pengelola Panti Lanjut Usia (Lansia) Lidya.

Menurut dia, kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat dan bisa dilakukan siapa saja, termasuk para lansia. Khusus bagi lansia, kegiatan ini bisa menjadi aktivitas tambahan untuk mengisi waktu luang daripada melakukan kegiatan yang tidak jelas.

Sementara itu, bagi anak-anak muda, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mereka tentang membatik dan mengenal berbagai pewarna alam. Jika terus ditekuni, ia yakin industri kreatif batik khas Tomohon dan aneka kerajinan dengan pewarna alam bisa menguntungkan. Pasalnya, cara pembuatannya tidak terlalu rumit dan produk yang dihasilkan cukup apik dan menarik.

Dengan kekayaan seni, budaya, dan alamnya, batik dan pewarnaan alam dari Tomohon bisa terus berkembang. "Suatu saat nanti bisa saja menjadi cinderamata khas andalan Sulawesi Utara," kata dia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: