Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP-FAO Kerja Sama Ekosistem Laut Berkelanjutan di Kawasan Perikanan

KKP-FAO Kerja Sama Ekosistem Laut Berkelanjutan di Kawasan Perikanan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dalam hal mengelola ekosistem laut berkelanjutan di kawasan perikanan dan pesisir di Republik Indonesia.

"Proyek ini memberikan perhatian lebih pada pembangunan kapasitas dan peningkatan penerapan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan untuk menjamin pengembangan program nasional yang berkelanjutan dan menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya," kata Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja dalam acara penandatanganan KKP-FAO di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Kerja sama regional untuk mengeloa kawasan Indonesian Seas Marine Ecosystem (ISLME) secara efektif dan berkelanjutan yang meliputi perairan pesisir utara Timor Leste, serta Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712, 713, 714, 715 dan sebagian kecil WPPNRI 573.

Upaya tersebut diwujudkan melalui penandatanganan dokumen proyek "Enabling Transboundary Cooperation for Sustainable Management of The Indonesian Seas".

Sjarief memaparkan, proyek kerja sama ini merupakan bagian dari paket bantuan dari "Global Environment Facility" (GEF) dengan dana dari lembaga International Waters.

"Status pembiayaan ini semuanya berbentuk hibah murni sebesar 4 juta dollar AS. Di mana, besaran dana pendamping lebih kurang sebesar 6 kali dari besaran dana hibahnya atau sekitar 25 juta dolar AS," ujarnya.

Sjarief juga menuturkan, proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi penerapan pendekatan ekosistem untuk pengelolaan perikanan (EAFM) dan pesisir di wilayah ISLME yang mencakup Indonesia dan Timor Leste.

Pendekatan tesebut diterapkan untuk menjamin keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya melalui Transboundary Diagnostic Analysis (TDA) dan pengembangan Strategic Action Programme (SAP).

Ia juga menekankan bahwa fokus dari proyek ini adalah Bidang Perikanan dengan memperhatikan pilar Large Marine Ecosystem (LME) lainnya seperti oseanografi, tata kelola, sosial-ekonomi, dan aspek lingkungan seperti pencemaran dan perubahan iklim.

Sementara itu, Kepala Perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste Mark Smulders mengatakan, proyek ISLME akan dilakukan bersama antara dua negara yaitu Indonesia dan Timor Leste bekerjasama dengan beberapa lembaga mitra di lintas sektor untuk menjawab permasalahan terkait pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

Untuk mencapai tujuannya, proyek ini dibagi menjadi tiga komponen utama, yaitu identifikasi dan mengatasi ancaman terhadap lingkungan laut, penguatan kapasitas untuk kerjasama regional dan sub-regional dalam pengelolaan sumber daya laut, serta koordinasi dengan jejaring informasi regional.(Ant )

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: