Berharap pada Hasil Pertumbuhan Ekonomi Q4 2016

Target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sangat bergantung pada statistik pertumbuhan ekonomi di kuartal empat tahun lalu. Jika realisasi pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir di 2016 berada di kisaran 2,7% maka angka 5,1% yang sebelumnya dijadikan patokan target pertumbuhan ekonomi 2016 dapat tercapai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif baik meski terdapat ketidakpastian akibat turunnya harga komoditas dan juga permintaan.

"Kalau di kuartal akhir pertumbuhannya bisa 2,7 persen maka pertumbuhan ekonomi kita bisa di kisaran 5% sampai 5,1%," katanya di Jakarta, Selasa (11/1/2017).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi tanah air termasuk pertumbuhan yang tertinggi dibandingkan negara berkembang lainnya, meskipun sempat mengalami pelemahan di tahun 2014-2015. Nah di tahun ini, Kementrian Keuangan sepakat dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mengasumsikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,1%.

Terlihat konservatif memang, namun menurut Sri Mulyani ketidakpastian lingkungan global masih akan membayangi ekonomi tanah air.

"Ini cukup hati-hati karena saya anggap lingkungan global masih sangat tidak pasti," tambahnya.

Kekhawatiran tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014-2016 yang dinilai Sri Mulyani sangat early recovery. Oleh karena itu perlu juga berhati-hati dalam mendesain APBN 2017.

"Apalagi pada masa itu APBN kita mengalami shock yang cukup besar, alhasil target penerimaan negara tidak tercapai," pungkasnya.