Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejumlah Kader Demokrat Pindah Haluan ke Hanura

Sejumlah Kader Demokrat Pindah Haluan ke Hanura Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah kader Partai Demokrat di Jawa Tengah mendeklarasikan diri pindah ke Partai Hanura yang berlangsung di Banyumanik, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/3/2017).

"Deklarasi tersebut ditandai dengan membuka jaket biru Partai Demokrat dan menyatakan bergabung dengan Partai Hanura," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Tridianto, melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/3/2017).

Kader Partai Demokrat yang menyatakan pindah ke Partai Hanura antara lain berasal dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, dan Kabupaten Pemalang.

Menurut Tridianto, kader Partai Demokrat di Jawa Tengah yang saat ini pindah ke Partai Hanura adalah gelombang pertama, yang diyakininya akan menyusul gelombang berikutya.

"Saya melihat, Hanura lebih menjanjikan sebagai partai yang memberikan pembelajaran politik. Di Hanura juga tidak ada dinasti sehingga memungkinkan kader partai dapat berkreasi," katanya.

Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini menilai, di Partai Hanura tidak ada tekanan dan paksaan, sehingga kader partai tidak ada ketakukan untuk berkreasi dan belajar jadi politisi mandiri.

"Pandangan saya ini bukan untuk menggembosi Partai Demokrat, tapi soal pilihan dalam memilih rumah politik yang lebih pas dan nyaman," katanya.

Salah seorang sahabat Anas Urbaningrum ini menambahkan, Partai Demokrat saat dipimpin oleh Hadi Utomo dan Anas Urbaningrum, terasa nyaman karena kepemimpinan terbuka dan demokratis.

"Namun, setelah Mas Anas dikudeta, suasananya tidak nyaman lagi. Apalagi, teman-teman merasa diperintah bekerja keras, padahal targetnya untuk politik keluarga," katanya.

Tridianto juga meyakini, keberanian kader Partai Demokrat untuk memilih rumah baru akan terus bermunculan secara bergelombang.

Menurut dia, sejumlah kader Partai Demokrat yang pindah ke Hanura, bukan berarti benci dan bermusuhan dengan Partai Demokrat, tapi soal pilihan sikap poitik.

"Berbeda partai itu biasa saja, tidak perlu ada yang marah. Mari berteman dan berkompetisi secara sehat," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: