Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Menyekolahkan Anak Kurang Mampu, Juwarasari Memilih Bertahan di Bisnis Ini

Demi Menyekolahkan Anak Kurang Mampu, Juwarasari Memilih Bertahan di Bisnis Ini Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Para pelaku usaha biasanya melakukan berbagai strategi bisnis untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin, namun berbeda dengan Juwarasari, owner bisnis fashion muslim ini memilih tetap konsisten menjalankan usaha tersebut demi menyekolahkan banyak?anak kurang mampu.

"Tidak ada maksud untuk menyombongkan diri, tapi kenapa usaha kami harus terus berjalan walaupun usaha kami masih kecil, kami punya beberapa anak asuh yang kurang mampu agar mereka tetap bisa sekolah," katanya ketika ditemui Warta Ekonomi di Bandung,?belum lama ini.

Perempuan berusia 49 tahun ini menceritakan awal menjalankan bisnisnya. Pada tahun 2008, dia memutuskan keluar dari pekerjaan di salah satu perusahaan fashion muslim ternama setelah bekerja selama 19 tahun. Dia menciptakan model?fashion yang tidak mudah ditiru ketika derasnya produk China?masuk ke Indonesia.

"Pada saat itu saya memutuskan untuk memulai bisnis di bidang fashion. Saat itu banyak produk China yang masuk ke kita maka saya menciptakan produk fashion muslim handmade dengan sentuhan lukis dan jumput yang sulit untuk ditiru. Yang jelas saya memulai berbisnis dengan menciptakan produk seni handmade?ini karena ingin memberikan manfaat untuk orang banyak," ungkapnya.

Juwarasari mengaku dirinya memiliki hambatan ketika memulai usaha. Seiring berjalan waktu perusahaan semakin berkembang sehingga kebutuhan modal semakin bertambah, sedangkan agunan yang dimiliki terbatas. Akibatnya, keuntungan perusahaan habis untuk?membayar bunga bank.

Akhirnya, ibu dari tiga anak ini mendapatkan kucuran bantuan dari Bank Jabar Banten (BJB) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cicadas Bandung sebesar Rp50 Juta. Sedangkan, bantuan dari Diskoperindag Kabupaten Bandung Barat berupa peralatan produksi (mesin-mesin)

Produk berlebel Zaniart ini memiliki perencanaan dan model bisnis dengan menerapkan sistem member, agen, dan distributor. Meski usaha perorangan, ia berusaha untuk mengelola perusahaan dengan menerapkan manajemen profesional.

Sarjana Ekonomi STIE PASIM Bandung ini menceritakan jatuh bangunnya membangun Zaniart. Menurutnya, ia sudah sering mengalami kerugian terlebih ketika membuka toko di beberapa tempat ternyata kurang sesuai harapan. Selain itu, pemasaran melalui pameran yang dilakukan di seluruh Indonesia pun tidak menguntungkan. Namun, dia tetap memilih bisnis ini karena ingin bermanfaat bagi orang banyak.

"Wah, kerugian usaha sudah sering Kang, tapi bagi saya kerugian dalam usaha itu adalah sekolahnya, jadi terus saya tekuni saja. Saya ingin usaha yang dijalani ini suatu saat saya masih ada atau tidak ada, Zaniart terus berjalan bisa memberikan manfaat untuk orang lain," ujarnya.

Kerja keras dan konsistensi bisnis Zaniart akhirnya membuahkan hasil. Kini ia sudah memiliki beberapa toko di berbagai wilayah Jawa Barat dengan omzet sekitar Rp45 juta sampai Rp135 juta perbulan.

Zaniart kerap mengikuti berbagai pameran di seluruh Indonesia, sedangkan untuk pemasaran online ia memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan website dengan jangkauan pemasaran ke berbagai kota seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Makassar, Indramayu, dan Garut. Bahkan, produk ini telah menembus pasar Malaysia dan Belanda.

"Selain menjual hijab, saya juga juga jual pashmina dan busana lukis abstrak serta tie dye/jumput," katanya.

Bisnis fashion hijab yang berlokasi di Cipageran Asri Cimahi ini, sudah memiliki 14 karyawan. Untuk pengembangan kemampuan karyawan, ia mengadakan berbagai pelatihan. Juwarasari mengatakan bahwa hingga kini belum semua karyawan memiliki asuransi.

"Kondisi di lapangan masih banyak yang keluar masuk karyawan. Jadi, biasanya perusahaan mengganti sesuai kasus," imbuhnya.

Sebelum mengakhiri perbincangan Juwarasari memberikan beberap kiat-kiat suksesnya menjalankan bisnis fashion hijab. Menurutnya, jika memiliki keinginan untuk maju maka jangan takut untuk gagal, jangan pantang menyerah terus bekerja keras, selalu kreatif, inovatif, dan tentunya diiringi dengan doa.

"Saya yakin segala usaha yang diperjuangkan dengan cara yang benar insya Allah pasti akan ada hasil yang kita harapkan pada saatnya nanti. Semoga Allah senantiasa membimbing kami dalam menjalankan usaha ini sehingga memberikan berkah untuk semuanya, amin," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: