Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar mencatat perkembangan kondisi makroekonomi regional Jabar pada triwulan I/2017 ini, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) terhitung sebesar 5,24%.
Kepala KPwBI Jabar Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, capaian ini sedikit melambat dibandingkan triwulan IV/2016 yang tumbuh sebesar 5,45% (yoy). LPE Jabar ini tercatat berada di bawah kawasan Jawa yang tumbuh sebesar 5,66% (yoy).
"Meski tumbuh terbatas di awal 2017 ini realisasi pertumbuhan ekonomi Jabar kembali mengungguli nasional yang tumbuh sebesar 5,01%," katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (22/5/2017)
Wiwiek yang baru menjabat Kepala BI Jabar mengatakan dalam jangka pendek, pihaknya akan fokus pada tingkat inflasi. Sebab,? Ramadan hingga Lebaran memberikan andil tekanan terhadap inflasi yang relatif tinggi. Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir ini, kelompok administered prices mempengaruhi inflasi.
Menurutnya, Inflasi di bulan April lalu tercatat sebesar 0,17%. Realisasi tersebut meningkat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,08%.?
"Kenaikan inflasi ini terutama disebabkan dari kenaikan listrik 900 vA oleh pemerintah sebesar 30%," ujarnya
Sebagai langkah antisipasi, BI Jabar akan berkoordinasi dengan pemerintahan daerah setempat. Upaya stabilisasi ini pun dilakukan bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Selain itu akan ikut menjaga kondusivitas Jabar yang hingga kini sebagai tujuan tertinggi investasi asing.
"Tingginya angka penanaman modal asing (PMA) ini tak lepas dari peraturan daerah yang tidak menghambat,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement
