Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permintaan Rumah Murah Jokowi di Balikpapan Tinggi, 5.000 Unit Terjual

Permintaan Rumah Murah Jokowi di Balikpapan Tinggi, 5.000 Unit Terjual Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Sepanjang semester I-2017 ini pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan telah membangun 5.000 rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada tahun?2017 REI menargetkan akan membangun 12 ribu murah di wilayah Kalimantan Timur. Adapun, rumah tipe 36 ini dijual Rp136-Rp142 juta dengan lama cicilan 10, 15, hingga 20 tahun.

Ketua REI Balikpapan Edi Djuwadi mengatakan pihaknya akan terus membangun rumah murah di wilayah Balikpapan mengingat tingginya antusias masyarakat yang ingin memiliki rumah. Bahkan, pengembangan perumahan yang biasanya membangun perumahan menengah ke atas kini banyak beralih ke perumahan murah MBR.

Apalagi, Presiden Jokowi sempat melakukan peninjauan rumah murah di kilometer 6 Jalan Soekarno Hatta. Kondisi ini makin membuat masyarakat menengah ke bawah tertarik dengan rumah murah.

"Sekarang yang lagi booming itu rumah MBR, apalagi setelah dikunjungi Presiden Joko Widodo ke Kalimantan Timur perumahan MBR?makin diminati. Yang merasakan permintaan tinggi atas rumah murah itu bukan saya saja, tapi banyak developer yang merasakannya. Saya saja dalam satu minggu, bisa 300 unit permintaan," ujarnya di Balikpapan, Rabu (2/8/2017).

Menurutnya, tingginya permintaan atas?perumahan MBR ini karena perekonomian di daerah khususnya Kalimantan Timur kurang menunjukkan perbaikan.

"Mereka yang terkena PHK dan belum punya rumah pastinya lebih memilih rumah MBR dan mereka berpenghasilan rendah juga akan memilih MBR. Persyaratan tentu saja lebih ketat karena memang sasarannya bagi mereka yang belum memiliki rumah," ulasnya.

Sedangkan pembelian rumah menengah ke atas, Edi mengatakan masih ada banyak peminat meski tidak setinggi permintaan seperti rumah MBR.

"Ada kenaikan permintaannya karena perekonomian mulai membaik. Naiknya permintaan itu tidak signifikan, jadi melihat stok yang ada," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: