Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hingga Juli, Bulog Sumut Beli Beras ke Petani 400 Ton

Hingga Juli, Bulog Sumut Beli Beras ke Petani 400 Ton Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Medan -
Hingga Juli 2017, Bulog Divisi Regional Sumatera Utara sudah membeli beras petani sebanyak 400 ton dari sejumlah daerah di Sumut? dengan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) Rp7.300 per Kg. Hal?itu dikatakan Kepala Bulog Divre Sumut Imran Rasydi, Kamis (10/8/2017).
Stok pembelian beras petani di Sumut tahun ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu sebanyak 200 ton. "Memang, untuk pembelian beras petani lokal kita tidak ada bicara? target. Tapi kita siap membeli dalam jumlah besar jika harga beras petani sesuai harga HPP. Artinya kapan saja kita siap membelinya, " ujar Imran.
Disebutkannya, bahwa Bulog membeli beras yang berjumlah ?400 ton ini dibeli dari kabuoatem Serdang Bedagai, kabupaten Deli Serdang, kabupaten Asahan dan kabupaten Pematang Siantar. Dimana daerah ini sedang panen sesuai target yang sudah diperhitungkan sebelumnya.
Mengenai Rastra( Beras sejahtera), katanya, akan berubah menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) terhitung Desember 2017.
"Jadi sisa pagu Rastra harus direalisasi hingga Desember 2017 mendatang," ujarnya.
Dikatakannya, sejak bulan Januari hingga bulan Juni 2017 realisasi Rastra di Sumut atau total didistribusikan sebanyak 335.540 kg kepada 632.775 KPM (Keluarga Penerima Manfaat).?
"Selama ini Rastra didistribusikan kepada?632.775 KPM di 32 kabupaten/kota di Sumut dengan pagu beras sebanyak 113.895.000 Kg? per bulan. Maka?terhitung tahun depan seluruh KPM otomatis menjadi penerima BPNT, " ujarnya.
Menurutnya, sebelum BPNT diberlakukan pihaknya menyelesaikan sisa pagu Rastra agar tidak hangus. Sebelumnya Bantuan Pangan Non Tunai Sumut yakni khusus di Medan disalurkan kepada 80.421 Kepala Keluarga dimulai sejak 23 Pebruari 2017.
"BPNT yang diberikan pemerintah senilai Rp110.000 berupa bantuan beras dan gula. Namun dengan perubahan tersebut tidak diketahui apakah untuk beras dan gula. Tanyakan saja kepada pihak Kemensos, kita tidak tahu lagi, untuk beli apa saja yang Rp 110.000 itu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: