United Parcel Service Inc (UPS) melaporkan kenaikan laba bersih yang memenuhi ekspektasi analis di kuartal II-2016 seiring dengan tumbuhnya pendapatan di seluruh unit bisnis. Menyusul laporan tersebut, perusahaan kembali menegaskan proyeksi pendapatan setahun penuh meski tengah menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Mengutip Reuters di Jakarta, Senin (1/8/2016), CEO UPS David Abney mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan tengah menambah kapasitas jaringan dan akan bekerja lebih erat dengan retailer menjelang puncak musim liburan tahun ini, yang menjadi momen penting bagi perusahaan
Perusahaan ini memiliki catatan kinerja yang solid selama masa puncak musim liburan tahun 2015 setelah selama dua tahun berjuang untuk menangani permintaan di musim liburan.
Perusahaan pengiriman paket terbesar di dunia tersebut sering dipandang sebagai salah satu barometer kegiatan perekonomian AS. Pendapatan UPS pada bisnis pengiriman paket domestik di AS, yang merupakan bisnis inti UPS, naik 2,4 persen pada tahun ini menjadi US$ 9 miliar.
Biaya bahan bakar yang lebih rendah dan perbaikan teknologi membantu UPS dalam penghematan biaya sebesar 0,2 persen per paket pada kuartal kedua. Seperti perusahaan pengiriman paket lainnya, UPS telah mendapatkan manfaat dari peningkatan pesat dalam bisnis e-commerce.
UPS mengatakan margin bisnis pengiriman paket internasional di kuartal kedua lebih menguntungkan. Hal itu didorong oleh pertumbuhan volume, harga yang kuat dan peningkatan keuntungan dari efisiensi jaringan.
Perusahaan pengiriman paket tersebut membukukan laba sebesar US$ 1,27 miliar, atau US$ 1,43 per saham di kuartal II-2016, naik lebih dari 3 persen dari US$ 1,23 miliar atau US$ 1,35 per saham, pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Total pendapatan tumbuh hampir 4 persen menjadi US$ 14,63 miliar, dibandingkan dengan US$ 14,1 miliar pada kuartal II-2015. Sementara, analis memperkirakan pendapatan kuartalan sebesar US$ 14,62 miliar. Berdasarkan hasil kinerja yang solid tersebut, UPS menegaskan prospek laba 2016 setahun penuh, dengan proyeksi laba per saham di kisaran US$ 5,70 hingga US$ 5,90.
UPS yang telah lama menjadi pendukung perdagangan bebas, menegaskan kekhawatiran atas retorika anti-perdagangan dalam pemilihan presiden AS tahun ini, dengan alasan bahwa bisnis AS mendapatkan keuntungan melalui transaksi perdagangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: