Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan arahan terkait penanganan konflik peserta program pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikneg ke-25 TA 2016 di Istana Wapres di Jakarta, Senin (29/8/2016).
"Kita patut bersyukur bahwa dewasa ini, konflik yang besar sudah kita lewati," kata Wapres yang juga berbagi pengalamannya menangani sejumlah konflik yang pernah terjadi di Tanah Air.
Wapres mengatakan, sepanjang umur NKRI juga telah terjadi berbagai konflik baik vertikal maupun horizontal. Jika diukur dari jumlah korban yang ditimbulkan lebih 1.000 orang yang meninggal, ada sekitar 11 konflik besar yang pernah terjadi di negeri ini.
Namun banyak pula terjadi konflik-konflik kecil misalnya terkait agama, ras dan suku, tambah Wapres.
"Begitu besarnya potensi konflik yang terjadi dimana-mana. Karena itu sebagai aparat penegak hukum, kepolisian punya tanggung jawab sangat besar," kata dia.
Lebih lanjut Wapres mengatakan, sebagaimana kesehatan agar lebih baik mencegah dari pada mengobati, begitu juga dengan konflik.
Dia mengatakan, penanganan konflik ada dua yaitu penegakan hukum yang keras dan lewat jalan dialog. Dari 11 konflik vertikal yang terjadi cuma satu yang selesai dengan dialog yaitu konflik di Aceh sedangkan yang lainnya diselesaikan dengan operasi militer yang tentunya akan semakin menimbulkan banyak korban jiwa.
Karena itu untuk menjaga negeri ini dengan baik, menurut Wapres yang utama adalah dengan menjaga keadilan dan kesejahteraan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: