Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung selama Agustus 2016 mengalami defisit sebesar 12,40 juta dolar Amerika Serikat.
"Defisit itu akibat nilai ekspor Provinsi Lampung pada bulan Agustus 2016 lebih rendah daripada impor," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum di Bandarlampung, Sabtu (16/9/2016).
Nilai total ekspor mencapai 270,64 juta dolar Amerika Serikat, sedangkan impor 283,03 juta dolar.
Ia menyebutkan lima golongan barang utama ekspor, yaitu kopi, teh, rempah-rempah, lemak dan minyak hewan/nabati, batu bara, olahan dari buah-buhan/sayuran, serta bubur kayu/pulp.
Peningkatan ekspor pada bulan Agustus 2016 terhadap Juli 2016 terjadi pada semua golongan barang utama, yaitu kopi, teh, rempah-rempah naik 86,66 persen; lemak dan minyak hewan/nabati naik sebesar 14,49 persen; batu bara naik sebesar 241,57 persen; olahan dari buah-buhan/sayuran naik sebesar 89,53 persen; dan bubur kayu/pulp naik sebesar 103,71 persen.
Yeane menjelaskan bahwa kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor pada bulan Agustus 2016 dari lima barang utama adalah kopi, teh, rempah-rempah, lemak dan minyak hewan/nabati, batu bara, olahan dari buah-buhan/sayuran; serta bubur kayu/pulp.
Sementara itu, nilai impor nonmigas mencapai 283,03 juta dolar Amerika Serikat itu menyusul peningkatan impor pada beberapa komoditas utama, di antaranya mesin-mesin/pesawat mekanik naik 563,41 persen, ampas/sisa industri makanan naik sebesar 97,86 persen, pupuk naik 235,87 persen, dan biji-bijian berminyak naik 1.337,08 persen.
Komoditas utama yang mengalami penurunan, yaitu gula dan kembang gula yang turun sebesar 54,15 persen.
Andil impor lima golongan barang utama terhadap total impor mencapai 54,42 persen dengan perincian sebagai berikut: mesin-mesin/ pesawat mekanik 32,12 persen, gula dan kembang gula 6,44 persen, ampas/sisa industri makanan 6,18 persen, pupuk 5,06 persen, biji-bijian berminyak 4,63 persen.
Yeane menambahkan bahwa neraca perdagangan yang mengalami defisit adalah ASEAN, yaitu sebesar 15,55 juta dolar AS. Negara utama lainnya juga mengalami defisit sebesar 128,38 juta dolar, sedangkan neraca perdagangan untuk kawasan Uni Eropa mengalami surplus sebesar 91,86 juta dolar. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: