Lagi, Deutsche Bank Pangkas 1.000 Pekerja

Deutsche Bank mengumumkan rencana pemangkasan 1.000 karyawannya di Jerman. Langkah tersebut menyusul pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 3.000 karyawan yang diumumkan pada bulan Juni. Dalam PHK putaran terbaru tersebut, hampir setengahnya akan mempengaruhi divisi operasional perusahaan, sementara sisanya tersebar di beberapa departemen.

Deutsche Bank tengah berada di bawah tekanan kuat sejak pertengahan September, ketika Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menjatuhkan denda sebesar US$14 miliar terkait dengan sekuritas hipotek. Denda yang merupakan rekor tertinggi tersebut merupakan pukulan terbaru bagi kreditor terbesar Jerman yang mana sejak krisis finansial global 2008 terus mengalami kemunduran.

Selain itu, Deutsche telah mengeluarkan uang miliaran dolar AS untuk membayar denda terkait manipulasi suku bunga dan pelanggaran sanksi-sanksi. Tidak hanya itu, Deutsche juga masih harus menjalani sekitar 8.000 kasus hukum serta restrukturisasi besar-besaran.

Sejak itu, perusahaan telah berusaha untuk meyakinkan investor dan staf bahwa kondisi keuangannya cukup kuat untuk menangani masalah tersebut. Maka dari itu, untuk meningkatkan keuangannya, Deutsche menjual aset dan berjanji akan melakukan restrukturisasi dan pemangkasan biaya.

"Kami secara konsisten menerapkan strategi untuk membuat bank menjadi lebih efisien. Kami akan memastikan bahwa setiap pengurangan staf dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial," kata anggota dewan manajemen Deutsche Bank, Karl von Rohr, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Pemerintah Jerman membantah laporan surat kabar yang menyatakan bahwa pemerintah tengah bekerja pada sebuah rencana penyelamatan bank nasional terbesar Jerman tersebut.

Kanselir Jerman Angela Merkel membantah rencana bailout senilai US$ 14 miliar untuk membantu Deutsche Bank. Merkel menyatakan pemerintah Jerman tidak mampu menyelamatkan Deutsche Bank. Pemerintah Jerman tidak ingin menyuntikkan modal untuk Deutsche Bank lantaran tidak mau menanggung risiko dari reaksi politik di dalam negeri.

Namun menurut kantor berita Reuters, pemerintah Jerman sedang mengadakan pembicaraan dengan otoritas AS untuk membantu Deutsche Bank mencapai penyelesaian.

Deutsche Bank termasuk di antara lembaga keuangan besar yang dituding otoritas AS telah menyesatkan para investor mengenai valuasi dan kualitas sekuritas berbasis mortgage yang dijual sebelum krisis finansial global 2008.

Sebagian besar sekuritas tersebut tidak bernilai atau bodong sehingga menyebabkan kerugian miliaran dolar AS kepada para pemegang obligasi ketika pasar perumahan anjlok. Dampaknya sejumlah besar bank bangkrut dan menimbulkan resesi terburuk sejak era 1930-an di AS.