Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tax Amnesty Dorong Pertumbuhan Industri TI

        Tax Amnesty Dorong Pertumbuhan Industri TI Kredit Foto: Leli Nurhidayah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Computrade Technology International (CTI Group) menyelenggarakan acara diskusi Golden Circle Club Meeting. Diskusi yang dihadiri eksekutif bidang teknologi informasi (TI) ini membahas perkembangan amnesti pajak dan dampaknya terhadap industri TI.

        Presiden Direktur CTI Group Harry Surjanto situasi perekonomian Indonesia saat ini memang kurang menggembirakan, salah satunya ditandai dengan turunnya nilai investasi.

        "Untuk itu, kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam membangkitkan kembali roda perekonomian melalui program tax amnesty yang diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara dan gairah investasi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (6/10/2016).

        Golden Circle Club Meeting merupakan forum diskusi tahunan yang diselenggarakan CTI Group bagi mitra bisnisnya yaitu System Integrator dan Independent Software Vendor untuk sharing best practices dan edukasi akan berbagai tren bisnis dan teknologi terkini. Acara ini juga menandai 12 tahun berdirinya komunitas Golden Circle Club.

        Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani dalam diskusi menjelaskan bahwa Tax amnesty baru berjalan dalam satu periode, dan hasilnya baru akan dikelola oleh pemerintah. Namun secara pasti tax amnesty akan menambah dana APBN yang tentunya akan diimplementasikan di berbagai sektor industri termasuk sektor IT.

        Senior Consultant Frost & Sullivan, Vita Andini menjelaskan program tax amnesty secara tidak langsung akan mendorong tercapainya program pembangunan pemerintah di berbagai sektor industri, termasuk industri TI," jelasnya.

        Riset Frost & Sullivan mencatat bahwa pasar TI untuk segmen enterprise di Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 108% dari $1,8 milyar pada tahun 2015 menjadi $3,75 milyar pada 2020. Peningkatan tersebut akan mencakup layanan TI pada kategori data center, cloud, connectivity, dan managed services. Riset yang sama menyebutkan bahwa industri dengan belanja TI tertinggi ada pada sektor perbankan dan layanan keuangan, diikuti oleh telekomunikasi, manufaktur, dan pemerintahan.

        Saat ini pemerintah berkomitmen untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan tingkat konektivitas tertinggi sebagai bagian dari visi ekonomi digital. Pemerintah juga tengah fokus mengelola berbagai isu di industri TIK.

        "Dua program yang sudah mulai berjalan, seperti smart city yang ditargetkan rampung pada 2045 dan program 1.000 startup digital, diprediksi akan meningkatkan belanja TI di tahun mendatang," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Leli Nurhidayah
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: