Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mandiri bersama Himbara Dukung Pemberian Bantuan Nontunai

        Mandiri bersama Himbara Dukung Pemberian Bantuan Nontunai Kredit Foto: Muhamad Ihsan
        Warta Ekonomi, Kuta, Bali -

        Himpunan Bank-bank Milik Negara (HIMBARA) yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), ?berkomitmen untuk menjadi bank penyalur Bantuan Sosial Nontunai Program Keluarga Harapan (PKH).

        Komitmen yang diikat melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia ini menegaskan bahwa penyaluran dana Bantuan Sosial Non Tunai PKH dapat dilakukan HIMBARA tanpa dipungut biaya atau zero cost.

        Kesepakatan tersebut diujicoba untuk pertama kali dengan Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai PKH secara simbolis di Pendopo Balai Budaya, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu (9/10/2016) oleh Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dan disaksikan oleh Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata.

        Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto, Direktur Kelembagaan Bank BRI Kuswiyoto, Direktur Retail Bank Mandiri Tardi, Direktur Bank BTN Catur Budi Harto, serta Direktur BULOG Imam Subowo.

        Menurut Direktur Retail Bank Mandiri Tardi, dukungan bank-bank Himbara melalui sistem keuangan digital ini, diharapkan dapat mendukung penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran.

        "Selain itu, melalui penyaluran penyaluran bansos melalui sistem ini juga dapat meng-edukasi masyarakat kita untuk menabung dan menggunakan uang seperlunya saja," kata Tardi.

        Sebanyak 695.493 Penerima Manfaat Bantuan Sosial yang berada di 68 kabupaten kota akan menjadi proyek percontohan penyerahan Bantuan Sosial Program PKH dari Tunai menjadi non Tunai. Sistem yang dipakai menggunakan Kartu Combo yang memiliki multi fungsi, yaitu sebagai e-wallet dengan basis server yang dapat menyimpan data-data penyaluran bantuan PKH serta kartu tersebut berfungsi dengan basis TabunganKu.

        Teknis pelaksanaan pengambilan bantuan non tunai ini dilakukan melalui agen agen perbankan, ATM, dan outlet bank tertentu. Selain itu, terdapat juga titik-titik lainnya yang dapat digunakan untuk pencairan seperti e-Warong KUBE yang dibentuk oleh Kementerian Sosial RI yang bekerjasama dengan Bulog, dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

        "Hal ini juga merupakan realisasi program OJK dengan menggunakan sarana Laku Pandai dan program BI untuk keuangan digital," tambah Tardi.

        Dengan jaringan outlet HIMBARA, yang saat ini mencapai lebih dari 16.000 outlet, dan diperkuat oleh 60.000 ATM serta lebih dari 116.000 agen yang cukup banyak dan luas sehingga dapat mengakomodir penyaluran bansos tersebut.

        Pada sistem penyaluran ini, dibangun pula sistem monitoring yang bersifat online untuk pemantauan, penyaluran, dan penyerapan bantuan sosial serta rekonsiliasinya. Sistem dapat diakses oleh Kementerian terkait dan stakeholder lainnya yang memerlukan data.

        Untuk ke depan, metode ini juga dapat diterapkan untuk penyaluran Bantuan Sosial atau Subsidi lainnya seperti Pupuk, Elpiji, Program Indonesia Pintar dll, sehingga dapat mendukung program Pemerintah untuk bantuan dan subsidi.

        PKH bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga miskin melalui pemberian bantuan tunai atau non tunai dengan kondisionalitas memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial.

        Penerima PKH juga diprioritaskan memperoleh bantuan Rastra, KIP, KIS, PMT, Rutilahu dan KUBE. Dampak dari PKH menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kesenjangan sosial.

        Program Keluarga Harapan telah dimulai dari 2007 menyasar bantuan bagi keluarga yang miskin yang memiliki Ibu Hamil, Balita, Anak SD, SMP, SMA, Disabilitas Berat dan Lansia 70 tahun ke atas. Sampai tahun 2015, PKH telah menjangkau 3,5 jt Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan bertambah menjadi 6 jt KPM pada tahun 2016. Dalam setahun KPM akan menerima bantuan yang disalurkan sebanyak empat tahap.

        Untuk awal penyaluran bantuan non tunai, Kemensos melalui HIMBARA akan menyalurkan bantuan pada 695.493 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 20 Provinsi dan 68 Kab/Kota untuk penyaluran tahap III dan IV yang rencananya akan disalurkan pada akhir tahun ini.

        Penyaluran bansos non tunai diprioritaskan pada wilayah perkotaan dengan memanfaatkan E-Warong KUBE-PKH dan agent Bank HIMBARA. Untuk memastikan keluarga miskin memperoleh bantuan perlindungan sosial secara integratif holistik, maka penyaluran menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang berfungsi sebagai Kartu Debet ATM HIMBARA dengan sistem E-Walet dan tabungan yang terintegrasi.

        Sistem ini merupakan karya inovatif HIMBARA bersama Kemensos untuk mendukung program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: