Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemprov Riau Minta Perusahaan Migas Patuhi Regulasi

        Pemprov Riau Minta Perusahaan Migas Patuhi Regulasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Pekanbaru -

        Pemprov Riau berharap perusahaan penghasil minyak dan gas bumi dengan melakukan eksplorasi di daerah itu, tetap mematuhi regulasi di negara ini.

        Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau, Rasidin Siregar di Pekanbaru, Rabu (12/10/2016), mengaku, perusahaan di sektor migas terkadang kurang teliti karena pelemahan harga minyak dunia.

        Akibatnya, kata dia, sekitar dua tahun terakhir perusahaan di sektor itu kerap abaikan hal-hal bersifat kecil dan terkesan tidak mematuhi Undang-undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan.

        "Pemerintah daerah berupaya agar polemik dan konflik, tidak muncul dalam pemutusan hubungan kerja. Kami terus lakukan pengawasan dan perusahan dimita patuhi undang-undang dan aturan tertulis lainnya," ucapnya.

        Pihaknya memperkirakan sampai akhir tahun ini, pengurangan tenaga kerja migas oleh perusahaan di provinsi tersebut bakal mencapai 85.000 orang.

        Meski terdapat sentimen positif dari banyak pihak dengan memprediksi harga minyak dunia kembali membaik, seiring proyeksi kenaikan permintaan, pengetatan pasokan dan lain-lain.

        Tapi, kata Rasidin, pihaknya menggarisbawahi soal tunjangan atau pesangon ketika seorang tidak menjadi pekerja di satu perusahaan migas.

        Pemprov Riau akan mengawasi pekerjanya dan memberi ancaman bagi perusahan migas dengan menentukan upaya hukum baik tindak pidana atau gugatan perdata.

        "Jika perusahaan tidak patuh, itu terpaksa kita ambil. Kita sebagai penengah, meski tak bisa intervensi. Pemerintah berhak ambil langkah tegas," terangnya.

        PT Chevron Pacific Indonesia hingga April 2016, dilaporkan sudah memberhentikan 806 orang karyawan dari recana pengurangan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat tersebut total 1.600 pekerja.

        "PHK jalan terus. Jadi kemarin itu menurut laporan perusahaan (Chevron) sudah 806 orang yang ambil PHK," papar Ketua Serikat Buruh Muslim Indonesia Basis Chevron Pacific Indonesia Riau, Nofel.

        Senior Vice President, Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia, Yanto Sianipar sebelumnya mengatakan, perusahaan itu kini tengah melakukan kajian terhadap model bisnis dan operasi.

        "Latar belakangnya bukan hanya karena harga minyak yang rendah, melainkan sejak tahun lalu kami sudah melakukan tinjauan terhadap bisnis dan operasi di lapangan," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: