Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pertamina Gelar Operasi Pasar Elpiji Tiga Kilogram

        Pertamina Gelar Operasi Pasar Elpiji Tiga Kilogram Kredit Foto: Antara/Feny Selly
        Warta Ekonomi, Yogyakarta -

        PT Pertamina (Persero) area Yogyakarta menggelar operasi pasar elpiji ukuran tiga kilogram untuk mengatasi kelangkaan dan tingginya harga gas bersubsidi tersebut di Kabupaten Sleman.

        Pertamina menggelar operasi pasar (OP) elpiji tiga kilogram di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sleman sejak Minggu (16/10/2016).

        Dalam OP dii Kecamatan Kalasan, Minggu, Pertamina menyediakan 560 tabung yang langsung dijual kepada masyarakat.

        "Pada Senin (17/10) OP elpiji tiga kilogram digelar di empat kecamatan. Masing-masing di Kecamatan Seyegan, Cangkringan, Godean dan Prambanan," kata Marketing Branch Manager Pertamina Yogyakarta Dody Prasetya.

        Menurut dia, penentuan lokasi OP merupakan hasil identifikasi oleh tim di lapangan.

        "Selain di wilayah Sleman, OP yang sama juga dilaksanakan di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta. Total terdapat 10 kecamatan yang digelar OP. Masing-masing kecamatan dijatah 560 tabung gas tiga kilogram," katanya.

        Ia mengatakan, distribusi OP hanya diperuntukkan kepada masyarakat yang berhak menggunakan gas bersubsidi, dengan membawa KTP sesuai domisilinya.

        "Kalau di Kecamatan Kalasan, harus warga Kalasan. OP sengaja kami gelar mendadak agar elpiji tiga kilogram benar-benar dibeli warga yang membutuhkan," katanya.

        Dody mengatakan, selain diwajibkan membawa KTP, warga maksimal hanya bisa membeli dua tabung gas tiga kilogram.

        "Harga elpiji tiga kilogram dalam OP menggunakan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.500 per tabung. Kami akan melakukan monitoring hasil OP di masing-masing titik. Ini sebagai bahan evaluasi," katanya.

        Ia mengatakan, jika kebutuhan masyarakat terhadap gas tiga kilogram masih tinggi maka pelaksanaan OP akan dilanjutkan. Sebaliknya juga demikian.

        "Kalau kebutuhan OP di satu daerah sudah mencukupi, pelaksanaan OP akan pindah ke lokasi lain. Kami akan terus melakukan pemantauan gas 3kg sesuai kebutuhan masyarakat," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: