IAG Laporkan Penurunan Laba Kuartal III-2016

International Airlines Group (IAG), perusahaan induk dari maskapai British Airways dan Iberia, melaporkan penurunan laba operasional di kuartal ketiga sebesar 4 persen, menjadi ? 1,2 miliar. IAG mengatakan penurunan nilai pound telah memakan biaya sebesar ? 162 juta pada periode Juli hingga September.

Maskapai tersebut memperkirakan laba operasionnal setahun penuh naik sekitar tujuh persen, namun angka tersebut masih lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan Juli. Terjadi kenaikan biaya yang sangat besar, termasuk biaya karyawan naik 1,6 persen, serta penanganan dan katering naik 7,5 persen.

Perusahaan mengatakan peningkatan biaya juga mencakup adanya kompensasi tambahan, serta klaim bagasi yang berhubungan dengan gangguan operasional, termasuk pemogokan petugas kontrol lalu lintas udara (ATC) di Prancis. Proyeksi laba yang lebih rendah juga dialami oleh saingannya Easyjet dan Ryanair.

Kendati demikian, CEO IAG Willie Walsh mengatakan kinerja kuartal ketiga masih terbilang kuat. Namun, ia menambahkan bahwa kinerja kuartal tiga telah dipengaruhi oleh lingkungan operasi yang sulit, termasuk dampak dari penurunan nilai pound dan gangguan dari pemogokan kerja.

"Berdasarkan nilai tukar dan harga BBM saat ini, IAG memprediksi laba operasional untuk tahun 2016 menjadi sekitar ? 2,5 miliar dan melihat bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dalam kondisi perdagangan jangka pendek," kata Walsh seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (30/10/2016).

IAG melihat kondisi perdagangan yang lemah pada bulan JunI, baik sebelum dan setelah pemungutan suara Brexit, dengan melemahnya permintaan yang mempengaruhi kabin premium. Selain British Airways dan Iberia, IAG juga mengoperasikan Aer Lingus, Vueling, dan OpenSkies.