Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Denpasar, Bali, mencatat peningkatan pertumbuhan investor pasar modal di Pulau Dewata yang didongkrak oleh amnesti pajak.
Kepala BEI Denpasar, I Gusti Agung Alit Nityaryana di Denpasar, Rabu (2/11/2016), menjelaskan bahwa industri pasar modal juga terdampak imbas positif amnesti pajak karena penempatan dana amnesti pajak juga ditampung di pasar modal selain di bank.
Selama periode Januari hingga September 2016 jumlah investor baru mencapai 1.737 orang atau melonjak jika dibandingkan selama periode tahun 2015 yang mencapai 1.300 orang.
Meski demikian, jumlah investor pasar modal itu masih didominasi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, sedangkan daerah lainnya jumlahnya tidak merata.
Untuk itu pihaknya akan menggencarkan sosialisasi ke sejumlah kalangan di kabupaten lainnya seperti mahasiswa.
Ia juga mengajak perusahaan daerah untuk melantai di bursa saham sebagai salah satu sumber pembiayaan alternatif perusahaan.
Hingga saat ini baru ada tiga emiten dari Bali yang melakukan penawaran saham perdana atau IPO di lantai bursa.
Alit menjelaskan bahwa terbatasnya informasi yang diterima masyarakat membuat pasar modal belum banyak dilirik oleh masyarakat maupun perusahaan daerah.
"Mereka takut kalau 'go public', kepemilikan mereka hilang. Itu tidak seperti demikian. Kalau menjual 10 persen, 90 persen (saham) tetap menjadi milik perusahaan tersebut," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa perusahaan daerah "go public" bukan berarti memiliki utang di bank karena tidak menjual kepemilikan, tidak perlu membayar bunga dan tidak perlu banyak cicilan.
"Saham yang dijual itu harus menjadi bagian dalam kepemilikan perusahaan," imbuhnya.
Beberapa kemudahan dalam aturan, kata dia juga sudah disediakan sudah diberikan seperti perusahaan daerah dengan aset bersih setidaknya Rp5 miliar, mereka sudah bisa 'go public'. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: