Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemkab Pekalongan: Harga Komoditas Sayur Masih Wajar

        Pemkab Pekalongan: Harga Komoditas Sayur Masih Wajar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Pekalongan -

        Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menilai kenaikan harga komoditas sayuran di pasaran, seperti cabai keriting dan bawang merah masih wajar.

        Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Pekalongan Teguh Isdaryanto di Pekalongan, Minggu (6/11), mengatakan bahwa kenaikan cabai keriting dan jenis sayuran lainnya terjadi secara nasional.

        "Akan tetapi, kenaikan harga komoditas itu masih wajar karena pasokan cabai maupun bawang merah dari daerah penghasil berkurang," katanya.

        Menurut dia, pasokan cabai merah dan bawang merah selama beberapa pekan terakhir ini berkurang karena saat ini sedang memasuki musim kemarau basah sehingga kemungkinan petani sayuran mengalami gagal panen.

        Saat ini, ujarnya, permintaan masyarakat terhadap cabai merah dan bawang merah relatif cukup meningkat sehingga memicu terjadinya kenaikan harga komoditas tersebut.

        "Tingginya permintaan masyarakat terhadap cabai dan bawang merah tidak sebanding dengan pasokan yang ada sehingga harga komoditas itu naik," jelasnya.

        Harga cabai keriting mencapai Rp50 ribu per kilogram atau naik dibandingkan dengan sebelumnya Rp38 ribu/kilogram, sedangkan bawang merah semula Rp28 ribu/kg naik menjadi Rp40 ribu/kg, serta tomat Rp10 ribu/kilogram.

        Kepala Badan Urusan Logistik Divisi Regional Pekalongan Sumarna mengatakan bahwa untuk mengantisipasi ketidakstabilan harga bawang merah di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan, Bulog bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Brebes membentuk "Kampung Bawang".

        "Idealnya harga bawang merah berada di level Rp20 ribu hingga Rp25 ribu/kilogram sehingga petani bawang tidak merasa dirugikan sedangkan konsumen tidak keberatan membeli komoditas itu," katanya. Ant.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Leli Nurhidayah

        Bagikan Artikel: