Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami penurunan pasca-terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio memandang kinerja saham-saham di pasar modal Indonesia masih baik dengan baiknya fundamental perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI.
"Dalam dua hari ini memang turun sekitar enam persen, tapi kalau dilihat fundamentalnya saham-saham masih bagus di mana secara year to date mengalami kenaikan," katanya di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Bos BEI ini tak memungkiri memang terpilihnya Donald Trump yang membuat IHSG anjlok. Pasalnya, disinyalir suku bung The Fed akan naik di akhir tahun ini.
"Musuh kita itu kenaikan suku bunga The Fed, tapi sekali lagi ekonomi dalam negeri baik, bisnis emiten masih berjalan sehingga fundamental kita masih baik walaupun sekarang IHSG melemah," ucapnya.
Pelemahan IHSG, lanjut Tito, memang dialami oleh saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang turun 5,8 persen; PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merosot 3,4 persen; PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 5,8 persen pada sesi pertama perdagangan hari ini. Meskipun melemah, kata Tito, kalau dilihat secara tahunan harga saham-saham tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan.
"Saham Telkom secara year to date itu tumbuh 27,5 persen, kemudian BBCA 10,3 persen dan saham BRI 5,8 persen. Ini artinya, kinerja saham kita masih baik," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo