Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB, 23/11/2016), karena teknikal "rebound" berlanjut, meskipun dolar AS dan ekuitas AS lebih kuat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 1,4 dolar AS, atau 0,12 persen, menjadi menetap di 1.211,20 dolar AS per ounce.
Emas melanjutkan teknikal rebound-nya setelah mencapai tingkat rekor terendah, namun kenaikan ini dibatasi karena indeks dolar AS naik 0,2 persen menjadi 101,08 pada pukul 17.15 GMT.
Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Logam mulia diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut ketika Dow Jones Industrial Average AS bertambah 43,97 poin atau 0,23 persen pada pukul 17.15 GMT, mencapai di atas level 19.000 untuk pertama kalinya.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Sebuah laporan yang dirilis oleh National Association Realtors yang berbasis di AS pada Selasa juga memberikan tekanan pada logam mulia, karena menunjukkan penjualan "existing home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales/rumah bekas) meningkat dua persen ke tingkat 5,6 juta unit.
Analis mencatat bahwa angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari 2007, dan angka ini jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan dari ukuran tersebut, dengan penjualan rumah keluarga tunggal meningkat sebesar 2,3 persen.
Pedagang sedang menunggu laporan yang akan dirilis pekan ini untuk petunjuk tentang pemikiran the Fed. Barang tahan lama, klaim pengangguran, laporan PMI Marketing Flash akan dirilis pada Rabu karena pasar ditutup pada Kamis untuk Thanksgiving, dan laporan perdagangan internasional pada Jumat.
Investor akan melihat laporan ini untuk petunjuk lebih lanjut, tetapi hingga Selasa, dipercaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke setidaknya 0,75 adalah 94 persen pada pertemuan Desember dan 94 persen untuk pertemuan Februari.
Perak untuk pengiriman Desember naik 11,1 sen, atau 0,67 persen, menjadi ditutup pada 16,632 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 6,5 dolar AS, atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 943 dolar AS per ounce. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: