Kredit Foto: PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (Persero) menilai tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) di semua area operasi perusahaan merupakan bentuk investasi untuk keberlanjutan organisasi agar tidak tumbuh sendiri, melainkan berkembang bersama masyarakat sekitar dan saling memberikan manfaat.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan "CSR tidak lagi menjadi sebuah kewajiban dari perusahaan, tapi justru menjadi kebutuhan untuk membangun 'sustainibility growth' perusahaan ke depan. Pemerintah juga mempunyai komitmen terhadap lingkungan karena itu kami dukung," katanya di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Menurut Dwi, CSR Pertamina memiliki visi Menuju Kehidupan Lebih baik dengan dua misi yang ditargetkan. Pertama, melaksanakan komitmen perusahaan atas tanggung jawab sosial dan lingkungan yang akan memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
Kedua, melaksanakan tanggung jawab perusahaan dan kepedulian sosial untuk pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
"Secara internal, tujuan CSR Pertamina adalah membangun hubungan yang harmonis dan kondusif dengan semua pemangku kepentingan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan, terutama dalam membangun reputasi perusahaan," ujar Dwi.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menambahkan tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina adalah program yang berkelanjutan, memprioritaskan penerima manfaat di sekitar wilayah terdekat operasional perusahaan dan daerah terkena dampak.
Kemudian bertanggung jawab terhadap dampak operasi, mengembangkan energi ramah lingkungan, serta dikomunikasikan dengan pelaksanaan sosialisasi dan publikasi yang efektif.
CSR Pertamina mencakup empat inisiatif pemberdayaan yaitu peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan kesehatan, peningkatan kualitas lingkungan hidup, infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan program khusus Pertamina Peduli terhadap para korban bencana alam yang terjadi di Tanah Air.
"Kegiatan CSR yang dilaksanakan Pertamina juga diarahkan untuk mendukung pencapaian Proper Hijau dan Emas di unit-unit operasi dan anak perusahaan untuk pertumbuhan nilai korporasi," katanya.
Pada 2015, dari 12 perusahaan penerima Proper Emas, Pertamina meraih enam Proper. Proper Emas masing-masing diraih oleh PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang-Jawa Barat dan PT Badak NGL-Kalimantan Timur, Refinery Unit VI Balongan-Jawa Barat, Terminal BBM Rewulu-Jawa Tengah, serta dua operasi hulu migas, yaitu PT Pertamina EP Field Subang-Jawa Barat dan PT Pertamina EP Field Rantau-Aceh.
"Raihan Proper Emas itu menunjukkan bahwa Pertamina sukses dalam pengelolaan lingkungan hidup di kegiatan operasinya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi," kata Wianda.
Pertengahan tahun 2016, Pertamina juga menyabet penghargaan dalam enam kategori di ajang Indonesia Green Awards (IGA) 2016. Keenam kategori tersebut, yaitu Penyelamatan Sumber Daya Air, Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan, Mengembangkan Keanekaragaman Hayati, Pelopor Pencegahan Polusi, Pengelolaan Sampah Terpadu dan Penginspirasi Komunitas.
Dengan demikian, Pertamina meraih The Best Indonesia Green Awards 2016. "Pencapaian ini akan menjadi tantangan bagi Pertamina untuk meraih yang lebih baik ke depan, minimal mempertahankannya," katanya. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah