Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Harus Perbanyak Global Bond Cegah Capital Outflow

        Pemerintah Harus Perbanyak Global Bond Cegah Capital Outflow Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dan janji Donald Trump untuk menurunkan pajak membuat volatilitas nilai tukar Rupiah menjadi tinggi. Bahkan tekanan dari negeri Paman Sam ini diprediksi akan menyebabkan dana asing keluar (capital outflow) dari negara berkembang termasuk Indonesia

        Untuk menyiasati hal tersebut, pemerintah diharapkan dapat mencari alternatif demi menjaga pasokan dolar AS di dalam negeri untuk menjaga volatilitas rupiah tetap terjaga.

        Kepala Ekonom Samuel Sekuritas Lana ?Soelistianingsih? ?mengatakan, alternatif untuk mengatasi aliran dana asing ke luar dari dalam negeri yaitu pemerintah harus mengeluarkan surat utang global lebih banyak untuk menarik minat investor.

        "Pemerintah harus mau mengeluarkan global bond lebih banyak, kuponnya buat menarik karena kita rebutan sama Amerika, kalau AS pasang utangnya 40 persen dari dunia," ujar Lana dalam diskusi Arah Kebijakan Bank Indonesia 2017 di Jakarta, Kamis (1/12/2016).

        ?Selain itu, lanjut Lana, pemerintah juga perlu mempertimbangkan instrumen baru seperti Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada investor dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

        "SBN dengan holding period diberikan kupon yang lebih tinggi, misalnya pemerintah mengeluarkan SBN 5 tahun, holding periodenya 3 tahun tapi selama tiga tahun kuponnya menarik," jelas Lana.

        Langkah-langkah tersebut diyakini Lana dapat menahan larinya dana asing? ke luar negeri, karena karakter investor selalu mencari keuntungan tanpa melihat siapa yang mengendalikan pemerintahan.

        "Investor itu peduli profit adanya dimana, sekarang ini seluruh dunia ketar-ketir dengan perebutan dana dari AS," ucap Lana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Rahmat Patutie

        Bagikan Artikel: