Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan pada November ?2016 mencatatkan surplus sebesar US$ 0,84 miliar.
?Dengan komposisi ekspor US$ 13,5 miliar ?dan impor US$ 12,66 ?miliar kita masih mendapatkan suprlus US$ 0,84 miliar,? Kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/12).
Ia mengatakan capaian surplus perdagangan bulan ini berasal dari surplus sektor non migas sebesar US$?1,494,5 ?miliar namun sektor ?migas defisit US$ 656,7 juta. ??Sehingga bersihnya kita surplus US$ 837,8 juta / US$ 0,84 miliar ,? ?tambahnya.
BPS mencatat ekspor pada November 2016 mencapai US$ 13,5 miliar? atau meningkat 5,91 % dibanding ekspor pada Oktober 2016 sebesar US$ 12,68 miliar. Peningkatan ekspor ditopang oleh ekspor migas sebesar 4,47% dan ekspor non-migas sebesar 6,04% .
Menurut Sasmito peningkatan ekspor migas disebabkan meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 29,6%. Sementara ekspor hasil minyak turun 8,57% dan ekspor gas turun 5,66%.
Sedangkan peningkatan ekspor non migas dipicu oleh lemak dan minyak hewan nabati , bahan bakar mineral, perhiasan/permata, bijih, kerak, dan abu logam dan pakaian jadi bukan rajutan.
Sehingga secara kumulatif Januari? November 2016, neraca perdagangan juga mencatat surplus sebesar US$ 7,79 miliar dengan rincian ekspor senilai US$ 130,65 miliar dan impor US$ 122,68 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: