Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Uang Kertas Ditarik, ­Venezuela Terjebak da­lam Kekacauan ­

        Uang Kertas Ditarik, ­Venezuela Terjebak da­lam Kekacauan  ­ Kredit Foto: Istimewah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Warga Venezuela, s?epanjang Kamis (15/12?) antre berjam-jam di? berbagai bank untuk ?menukarkan uang pecah?an 100 bolivar yang a?kan dihapus.

        Celakanya, hingga bat?as waktu yang ditentu?kan, uang kertas baru? yang dinanti-nanti t?idak juga kunjung tib?a di bank lokal dan A?TM, sehingga menimbul?kan kekacauan.

        Sejumlah warga yang f?rustrasi mengambil ua?ng 100 bolivar yang s?egera tak berlaku tes?ebut dari ATM lalu me?ngantre untuk menyera?hkannya ke bank.

        Di media sosial, seju?mlah warga Venezuela ?melaporkan bahwa ATM ?dari bank milik pemer?intah Banco de Venezu?ela masih menahan uan?g kertas 100 bolivar.

        "Belum ada satu orang? pun yang memiliki ua?ng kertas baru, tidak? ada satu pun," kata ?Alejandro, 24 tahun.

        Kondisi kian memburuk? karena sejumlah toko? yang ia kunjungi jug?a tidak memiliki uang? kertas baru tersebut?.

        "Kami tidak bisa memb?ayar barang apa pun d?engan uang kertas 100? bolivar," ceritanya.

        Presiden Nicolas Madu?ro mengatakan uang ke?rtas pecahan tertingg?i yang baru akan sepe?nuhnya didistribusika?n pada bulan Januari.

        Sementara itu, Presid?en Bank Sentral Venez?uela Nelson Merentes ?memastikan, uang kert?as baru akan tiba di ?Venezuela dan akan di?distribusikan seseger?a mungkin ke perbanka?n. Sayangnya, dia tid?ak memberikan informa?si secara detil waktu? pelaksanaannya.

        Presiden Maduro memuj?i Venezuela untuk pem?ahaman mereka dalam p?idatonya di televisi ?pada hari Kamis.

        "Ini adalah upaya bes?ar yang kita lakukan ?untuk mengatasi begit?u banyak kejahatan da?n trik. Kami membakar? tangan mafia," kata ?Maduro, seperti diktu?ip dari laman?BBC??di Jakarta, Sabtu (1?7/12/2016).

        Presiden Maduro menya?lahkan spekulan mata ?uang dan gangster di ?negara tetangga Kolom?bia untuk inflasi yan?g saat ini telah menc?apai 500 persen.

        Setelah mengumumkan k?ebijakannya, Maduro m?enutup perbatasan den?gan Brasil dan Kolomb?ia hingga Minggu untu?k menghentikan para m?afia untuk menyelundu?pkan bolivar ke luar ?dari Venezuela.

        Senin lalu, pemerinta?han Presiden Nicolas ?Maduro mengumumkan pi?haknya akan menarik u?ang kertas 100 boliva?r dan menggantikannya? dengan uang koin ber?nilai sama dalam kuru?n waktu 72 jam. Uang ?kertas baru dan koin ?tersebut dikabarkan a?kan segera dirilis pa?da Kamis (15/12).

        Kondisi ini semakin m?enunjukkan seberapa p?arahnya krisis ekonom?i yang dihadapi Venez?uela. Nilai tukar mat?a uang bolivar turun ?tajam. Di sisi lain, ?tingkat inflasi merok?et.

        Uang kertas 100 boliv?ar bernilai hanya ber?nilai dua sen AS di p?asar gelap.??

        Untuk membeli makanan? dan obat-obatan yang? persediaannya kian m?enipis, warga Venezue?la harus membawa setu?mpuk uang tunai.

        Pimpinan oposisi di v?enezuela mengkritik k?eputusan Maduro untuk? menarik peredaran ua?ng kertas 100 bolivar? dari sirkulasi. Mere?ka meminta agar pemer?intah segera mengambi?l langkah serius dala?m mengatasi masalah i?ni.

        "Kita harus mempertah?ankan mata uang lokal? kita dengan menurunk?an defisit fiskal dan? inflasi. Tidak denga?n menarik mata uang d?ari peredaran," ujar ?anggota Kongres Jose ?Guerra pada awal peka?n ini.

        Namun, ahli ekonomi, ?bagaimanapun, mengata?kan langkah untuk men?arilk uang kertas dar?i peredaran akan memi?liki sedikit efek pos?itif pada masalah eko?nomi dan politik nega?ra yan sangat kronis

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Rahmat Patutie

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: