Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 5,1 persen, sedikit lebih rendah bila dibandingkan APBN P 2016 yang menargetkan 5,2 persen.
Menurut Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. atau BNI Ryan Kiryanto, target pertumbuhan ekonomi tersebut paling realistis dan ideal saat ini.
"Asalkan dengan catatan inflasi rendah. Tercatat inflasi tahun ini diperkirakan 3 sekian persen, sangat rendah dan rekor yang baik. Knp rendah karena pemerintah tidak lagi memikirkan subsidi," ujar Ryan saat diskusi bertajuk "Workshop Digital Banking BNI" di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Ryan meyakini, target pertumbuhan pemerintah akan tercapai. Pasalnya selain inflasi yang rendah, beberapa indikasi perbaikan juga mulai tampak di akhir tahun ini.
"Pemerintah membangun infrastruktur besar-besaran, politik relatif stabil. Kemudian sektor konsumer akan kembali reborn. Dan sejelek-jeleknya negara kita, kita punya kemudahan bisnis yang bagus," paparnya.
Selain itu, saat ini Indonesia masih menjadi destinasi investasi yang menarik bagi investor dunja serta indeks kepercayaan konsumen Indonesia sangat tinggi yakni mencapai 122.
"2016 hingga 2017 Semuanya membaik.
Indonesia memasuki era pertumbuhan ekonomi baru di 5,1%-5,3%," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto
Tag Terkait: