Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Sediakan Kas Keliling di 11 Pasar Makassar

        BI Sediakan Kas Keliling di 11 Pasar Makassar Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan Wiwiek Sisto Widayat mengatakan pihaknya mengoptimalkan layanan kas keliling untuk mendistribusikan rupiah baru emisi tahun 2016. Pada Januari 2017, layanan kas keliling disebar di 11 pasar di Kota Makassar.

        "Sebelumnya, kami cuma sediakan di lima pasar pada Desember 2016," kata Wiwiek di Makassar, Kamis (12/1/2017).

        Peningkatan layanan kas keliling, menurut Wiwiek, dilakukan setelah melihat tingginya animo masyarakat untuk menukar rupiah baru. BI memilih pasar sebagai lokasi layanan keliling lantaran merupakan sentra ekonomi. Pedagang dan pembeli pun disebutnya cukup antusias untuk memperoleh rupiah baru. Kas keliling itu juga melayani penukaran uang yang rusak.

        Wiwiek mengatakan layanan kas keliling ditempatkan di pasar-pasar yang ramai di antaranya yakni Pasar Sentral Makassar, Pasar Terong, Pasar Pabaeng-baeng, Pasar Butung, Pasar alias Pusat Niaga Daya, Pasar Toddopuli, dan Pasar Maricayya.

        Ia mengimbuhkan selain menambah titik layanan kas keliling, pihaknya juga meningkatkan frekuensi penukaran rupiah baru. Terhitung Januari, warga bisa melakukan penukaran sebanyak tiga kali dalam sepekan di antaranya pada Selasa, Rabu, dan Jumat. Dulunya, penukaran hanya dilayani dua hari dalam sepekan.

        "Selain di pasar, kas keliling bisa didapati di mess BI," tutur dia.

        Guna mengoptimalkan penyebaran rupiah baru, menurut Wiwiek, pihaknya segera memperluas kerja sama perbankan. Bila sebelumnya hanya melibatkan 12 bank, pada triwulan pertama ini ditargetkan kerja sama diperluas menjadi 56 bank se-Sulsel. BI juga mengupayakan distribusi rupiah baru via ATM. Realisasinya kemungkinan dilakukan pada triwulan kedua yakni medio Mei atau Juni.

        Menurutnya, distribusi rupiah baru pada ATM memang membutuhkan waktu lantaran harus dilakukan penyesuaian sistem. Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan provider ATM di perbankan terkait penyesuaian sistem.

        "Kami masih usahakan. Kemungkinan baru terealiasi ya pada Mei atau Juni mendatang," ujar dia.

        Berdasarkan data BI, sebaran rupiah baru di Sulsel telah menembus Rp80 miliar sejak diluncurkan pada 19 Desember 2016. Dana tersisa di kas, kata dia, berkisar Rp75 miliar. Ia mengatakan pihaknya segera mendapatkan lagi rupiah baru dari pusat untuk distribusikan.

        "Kalau tak ada halangan, pekan ini ada dropping dengan estimasi Rp2-3 triliun," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: