Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Angkasa Pura I Bentuk Satgas Tingkatkan Ketertiban Bandara Hasanuddin

        Angkasa Pura I Bentuk Satgas Tingkatkan Ketertiban Bandara Hasanuddin Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -

        Manajemen Angkasa Pura I membentuk Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Pelayanan Prima untuk meningkatkan ketertiban di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Satgas prima itu dibentuk merespon keluhan pengunjung ihwal amburadulnya sopir taksi maupun mobil rental yang kerap berebut penumpang di area kedatangan.

        Juru bicara Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, I Turah Aji Ari, mengatakan pembentukan satgas prima merupakan aksi nyata pihaknya dalam merespon keluhan pengunjung. Satgas prima tersebut diharapkan menjadi solusi, setidaknya untuk jangka pendek sembari membenahi seluruh sistem pelayanan di bandara.

        "Prinsipnya, kami tidak pernah tinggal diam atau melakukan pembiaran soal sopir yang berebut penumpang di area kedatangan. Masalahnya, bukan cuma satu hal itu yang harus kami tangani di bandara," kata Turah, Kamis (26/1/2017).

        Tindak-lanjut satgas tersebut, Turah mengatakan sekitar 130 personel gabungan dari Avsec dan TNI AU telah melakukan operasi penertiban alias razia di area Bandara Hasanuddin dalam tiga hari terakhir. Hasilnya, terjaring 67 taksi liar, 4 taksi online dan 15 taksi resmi yang dinyatakan tidak lengkap.

        Turah menerangkan pihaknya juga telah mengumpulkan operator resmi angkutan darat di Bandara Hasanuddin. Turah menyebut pihaknya meminta agar sopir yang terdaftar sebagai operator angkutan resmi menggunakan seragam dan tanda pengenal. Juga tidak diperkenankan untuk berebut penumpang yang mengakibatkan keriuhan di bandara.

        Berdasarkan hasil pembicaraaan dengan pihak operator angkutan darat, Turah menyebut salah satu penyebab para sopir berebut penumpang yakni adanya sopir angkutan liar. "Jadi mereka (sopir operator resmi angkutan darat) begitu karena takut rejekinya diambil oleh kendaraan umum yang tidak resmi," ucap dia.

        Turah menjelaskan merujuk pada temuan itu ditambah adanya keluhan pengunjung, pihaknya langsung melakukan razia. Kegiatan penertiban itu bahkan dilaksanakan 24 jam dalam tiga hari terakhir. Pihaknya mengimbau kepada para pengunjung di Bandara Hasanuddin untuk tidak menggunakan jasa sopir angkutan liar.

        Sejauh ini, Turah mengatakan kondisi basement dan area kedatangan di Bandara Hasanuddin sudah tertib dan kondusif. Kerumunan sopir yang berebut penumpang tidak lagi terlihat. Diharapkannya hal tersebut bisa terus dijaga demi kenyamanan para pengunjung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: