Karena telah terbukti membawa perbaikan dan peningkatan di berbagai aspek kehidupan masyarakat ibu kota Jakarta, Perhimpunan Wanita yang terdiri dari berbagai profesi, pada hari ini, Sabtu (11/2) memberikan dukungan kepada petahana pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Hal itu didasarkan pada anggapan agar program penataan kota DKI Jakarta dapat dilanjutkan dalam periode lima tahun ke depan.
Pebisnis makanan, Anie Tidara, selaku kordinator acara pertemuan menyampaikan bahwa perhimpunan wanita yang menyampaikan dukungan tersebut terdiri dari berbagai profesi, antara lain lawyer, dokter, pengusaha, dan berbagai profesi lainnya.
"Dukungan yang kami diberikan berlatar belakang berbagai profesi ini tidak terlepas dari pentingnya kegiatan pilkada DKI Jakarta, karena Jakarta sebagai ibu kota yang merupakan kiblat bagi pilkada provinsi-provinsi lain di Indonesia," kata pemilik dariTidara ini di Jakarta, Sabtu (11/2).
Di samping itu, lanjut dia, Pilkada DKI Jakarta memiliki arti yang penting dan strategis mengingat Jakarta sebagai wajah Indonesia di mata masyarakat internasional.
Para wanita yang terdiri dari berbagai profesi tersebut memberikan dukungan kepada petahana karena pada periode sebelumnya telah terbukti memberikan perbaikan dan peningkatan di berbagai aspek kehidupan; mulai penyelesaian masalah banjir yang merupakan masalah klasik di ibu kota sebelumnya, peningkatan kemudahan masyarakat menggunakan transportasi umum, peningkatan kesehatan, kualitas pendidikan, hingga perhatian kepada kerukunan masyarakat yang sangat plural.
"Di samping itu juga peningkatan sarana dan berbagai sarana yang semakin lengkap di seluruh kawasan ibu kota DKI Jakarta," tuturnya.
Politikis Muda PDI Perjuangan, Maruarar Sirait yang hadir alam acara tersebut menuturkan, ada hal yang menarik dari survey Indikator Politik Indonesia mengenai Pilkada DKI Jakarta tahun ini. Menurutnya, dari survey tersebut, ternyata perempuan terutama ibu Rumah Tangga, mayoritas mendukung Badja.
Seperti diketahui dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dipublikasikan Jumat (10/2), elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 39,04%. Sementara itu, elektabilitas Anies-Sandi sebesar 35,36% dan Agus-Sylvi 19,45%. Ada 6,1% responden yang belum menentukan pilihan.?
Maruarar lebih lanjut menuturkan, dirinya tidak membenarkan anggapan bahwa hanya kalangan menengah ke atas yang mendukung pasangan BaDja. "Kalangan menengah ke bawah juga banyak yang mendukung karena mereka juga sudah merasakan program yang dijalankan Ahok," tuturnya.
Maruarar menambahkan, di segmentasi pegawai dan PNS juga mendukung Ahok, karena Ahok dianggap memberi harapan baru dengan tidak adanya korupsi di Jakarta.
"Saya pikir di Jakarta ini terlalu sayang untuk berspelukasi. Lebih baik memilih yang sudah menjalankan proses, tidak karbitan. Ahok sudah menjalani itu dengan jejak rekam yang jelas," kata Maruarar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: