PT Maybank Indonesia Tbk (BNII) membidik penyaluran kredit infrastruktur lebih rendah dari capaian pertumbuhan kredit infrastruktur pada tahun lalu. Hingga akhir tahun ini angka optimisme perseroan hanya berada di angka 10% hingga 15%, padahal sepanjang tahun 2016 lalu Maybank Indonesia berhasil mencapai angka pertumbuhan 20%.
Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thila Nadason mengatakan target pertumbuhan tersebut tergolong cukup baik mengingat pada tahun ini pemerintah juga masih mengandalkan sektor infrastruktur sebagai mesin percepatan pembangunan ekonomi.
Sepanjang tahun lalu perseroan berhasil menyalurkan kredit ke sektor korporasi sekitar Rp26 triliun. Nah, 30% hingga 35% dari capaian tersebut atau Rp7,8 triliun hingga Rp9,1 triliun disalurkan ke sektor infrastruktur.
"Prospek kredit ke sektor infrastruktur masih cukup baik, kami optimistis dapat mencapai target pertumbuhan tersebut," katanya di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan porsi kredit infrastruktur pada tahun ini juga tidak akan banyak berubah, masih berada di kisaran 30% hingga 35% dari total kredit korporasi. Sebagai salah satu strateginya, perseroan bakal masuk ke dalam pembiayaan di pengembangan proyek light rapid transportation (LRT). Nilai pengerjaan proyek tersebut ditaksir mencapai Rp23,3 triliun.
Sementara itu, hingga akhir tahun ini perseroan membidik pertumbuhan kredit korporasi sebesar 20%. Direktur Korporasi Maybank Indonesia Eri Budiono menambahkan perseroan juga berniat menyalurkan pembiayaan ke Adhi Karya untuk pengerjaan proyek lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: