Bank Indonesia (BI) melihat perkembangan ekonomi global mulai mengalami perbaikan di tahun 2017. Untuk itu, bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi atau PDB global sebesar 3,4%, atau terus membaik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,1%. Sementara ekonomi Amerika Serikat diperkirakan tumbuh menjadi 2,3%, meningkat dari sebelumnya 1,6% di tahun lalu.
Meski demikian, menurut Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Yoga Affandi, membaiknya perekonomian AS juga memberikan risiko kepada kenaikan Fed Fund Rate dan berimbas pada perekonomian dunia termasuk Indonesia.
"Perbaikan ekonomi ini mendorong inflasi mereka lebih tinggi dan ujung-ujungnya membuat Fed Fund Rate harus naik. Berbagai indikator memang mendukung ekonomi AS dalam perbaikan," ujar Yoga dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi BI di Bandung, Sabtu (18/2/2017).
Menurutnya, perbaikan fundamental ekonomi AS ini akan mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun 2017. Padahal, sejumlah pelaku masih memperkirakan kenaikan FFR ini hanya dua kali.
"Kami meyakini kenaikan dua kali tapi ada peluang besar The Fed untuk menaikkannya tiga kali, terutama perbaikan fundamental AS yang semakin membaik yang membuat peluang kenaikan tiga kali lebih besar," jelas Yoga.
Meski BI telah memperhitungkan kenaikan FFR tersebut, namun kata Yoga pihaknya tetap perlu mencermati dampak jangka pendek yang dapat mendorong volatilitas yang tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: