Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Bank Indonesia (BI) mempublikasikan data cadangan devisa (FX reserve) pada bulan Februari 2017 mencapai US$119,9 miliar, tertinggi sejak bulan September 2011. Secara keseluruhan, posisi aset devisa masih cukup untuk menutup biaya impor 8,9 bulan atau 8,5 bulan impor dan pelunasan utang pemerintah. Menanggapi hal itu, Mandiri Sekuritas meyakini kenaikan posisi cadev masih akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.
"Kami meyakini kenaikan berkelanjutan posisi devisa Indonesia mengindikasikan dua poin utama. Pertama, kondisi net ekspor masih tetap solid terutama didorong oleh ekspor migas. Kedua, stabilitas rupiah sepanjang bulan lalu terutama karena mekanisme pasar, yang hanya sedikit terpengaruh oleh intervensi BI," ujar Ekonom-Riset Mandiri Sekuritas, Leo Rinaldy di Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Secara keseluruhan, Mandiri Sekuritas menilai bahwa cadangan devisa dapat melawan kondisi risiko dari eksternal (external headwinds) ke depannya karena levelnya sudah lebih dari kebutuhan minimum impor 3 bulan dan dapat menutup kebutuhan minimal impor dan larinya dana asing secara tiba-tiba (sudden FX reversal) sekitar US$90 miliar.
"Cadangan valas dapat naik jika kita juga memasukkan perjanjian swap Indonesia dengan beberapa negara senilai total US$83,1 miliar," cetus Leo.
Sebelumnya, BI mengungkapkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir Desember 2016 tercatat sebesar US$116,4 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir bulan November 2016 yang sebesar US$111,5 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan peningkatan tersebut dipengaruhi penerimaan cadangan devisa, antara lain berasal dari penerbitan global bonds dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
"Selain itu juga penerimaan pajak dan devisa migas yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo," ujar Tirta dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (9/1/2017).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: