Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserves/The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya atau fed fund rate (FFR) sebesar 25 basis poin pada bulan Maret ini. Menurut rencana The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committe (FOMC) pada tanggal 14-15 Maret 2017.
"Kita akan mengikuti bahwa sebetulnya hari-hari ini semua waspada mengenai kenaikan fed funds rate, sudah 100%, diyakini itu akan naik," ujar Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo saat ditemui di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Selain menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin di bulan Maret ini, tapi Agus juga memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun 2017. "Kalau naik tiga kali, kita musti lebih bersiap-siap dengan kondisi di mana meminjam dalam valas itu akan menjadi mahal dan itu berdampak pada kondisi kesehatan keuangan dari korporasi-korporasi," cetus Agus.
Meski demikian, secara umum semua indikator ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang kuat, tercermin dari inflasi, transaksi berjalan, neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan cadangan devisa yang baik. Dengan demikian diharapkan Indonesia mampu menahan dampak negatif dari kenaikan FFR.
"Kita juga lihat bahwa nilai tukar kita walaupun agak tertekan tapi secara satu tahun sepanjang 2017 masih terlihat ada apresiasi. Jadi kita berharap Indonesia akan siap menerima kondisi fed funds rate di Amerika dan kita akan terus bisa jaga volatilitas nilai tukar kita," tutup Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait: