Badan Pusat Statistik (BPS) kembali akan merilis data perdagangan ekspor dan impor Indonesia. Kali ini BPS akan mengumumkan data ekspor impor bulan Februari 2017. Angka-angka tersebut bakal disampaikan langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto pada pukul 11.00 WIB di Gedung BPS, Jakarta, Rabu? (15/3/2017).
Selain mengumumkan soal ekspor dan impor, BPS akan turut menyampaikan sejumlah perkembangan lainnya di antaranya perkembangan upah pekerja/buruh Februari 2017 dan perkembangan nilai tukar eceran rupiah Februari 2017.
Sebelumnya BPS mencatat neraca perdagangan Januari 2017 surplus sebesar US$1,4 miliar, tertinggi sejak Januari 2014. Data BPS menunjukkan ekspor maupun impor pada Januari 2017 mengalami kenaikan dibanding Januari 2016.
Namun, kenaikan ekspor lebih tinggi yaitu mencapai 27,71% dibanding impor yang naik 14,54% untuk impor. Nilai ekspor pada Januari 2017 tercatat mencapai US$13,38 miliar, sedangkan impor senilai US$11,99 miliar.
"Ini merupakan surplus bulanan terbesar sejak Januari 2014," ujar Kepala BPS Suhariyanto.
Nilai ekspor Januari 2017 juga lebih baik jika dibanding Januari 2016 yang sebesar US$10,48 miliar dan Januari 2015 senilai US$13,24 miliar.
Menurut Kecuk, panggilan akrab pemimpin BPS tersebut, kinerja ekspor yang baik pada Januari 2017 antara lain dipicu peningkatan harga komoditas serta adanya perbaikan pertumbuhan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama seperti China.
"Seperti kita ketahui pada triwulan IV/2016 terjadi peningkatan harga komoditas migas dan nonmigas.? Kami berharap perbaikan harga komoditas global akan berpengaruh ke nilai ekspor di bulan-bulan berikutnya," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: