Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Intermediasi Lembaga Jasa Keuangan Tunjukkan Peningkatan

        Intermediasi Lembaga Jasa Keuangan Tunjukkan Peningkatan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, pertumbuhan intermediasi lembaga jasa keuangan menunjukkan peningkatan. Demikian hasil kesimpulan Rapat Dewan Komisioner OJK pada Rabu (15/3/2017) di Jakarta.

        "Per Januari 2017, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10,04% yoy dibandingkan Desember 2016: 9,60% yoy dan penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 8,28% yoy (Desember 2016: 7,87% yoy)," ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis IA OJK Imansyah.

        Pada periode yang sama, lanjut dia, pertumbuhan piutang pembiayaan tercatat sebesar 6,67% yoy, juga dengan tren meningkat. Penghimpunan dana oleh 12 emiten melalui pasar modal pada periode Januari-Februari 2017 tercatat sebesar Rp17,2 triliun.

        "Dari total penghimpunan dana di pasar modal tersebut, sebanyak 73,22% merupakan emiten di sektor perbankan dan perusahaan pembiayaan," papar Imansyah.

        Menurutnya, peningkatan intermediasi ini berlangsung dengan kualitas penyaluran dana yang tetap terjaga. Dari sisi risiko kredit, per Januari 2017 rasio Non-Performing Loan (NPL), tercatat sebesar 3,09% (gross) dan 1,35% (net), sedangkan rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,17%.

        "Begitu pula sisi permodalan masih berada pada level yang memadai. Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan per Januari 2017 tercatat cukup tinggi sebesar 23,21%," ungkap dia.

        Dengan kondisi tersebut, OJK memandang bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2017 dapat tumbuh lebih tinggi. Namun, ada beberapa downside risks yang perlu diperhatikan, di antaranya potensi kenaikan tekanan inflasi yang didorong oleh kenaikan tarif listrik dan faktor cuaca serta prospek kinerja sektor eksternal yang terekspos dengan penurunan harga beberapa komoditas andalan ekspor.

        "Di tengah upaya untuk meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan dalam mendukung pertumbuhan, OJK akan terus memantau berbagai perkembangan yang terjadi, baik di tataran global maupun domestik, serta mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan agar tidak menimbulkan tekanan pada stabilitas sistem keuangan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Dewi Ispurwanti

        Bagikan Artikel: