Dana Murah Meningkat, Laba Bersih BNI Syariah Terkerek

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang pada tahun lalu. Laba perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 21,38% menjadi Rp277,37 miliar, bandingkan dengan perolehan laba bersih di 2015 yang hanya mencapai Rp228,52 miliar.?

Kenaikan laba perseroan didukung oleh komposisi rasio dana murah atau current account saving account (CASA) yang meningkat 47.63%, naik dari posisi sebelumnya 46,15%. Entitas usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) ini juga sukses melakukan langkah efisiensi.?

Tercatat rasio antara beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami penurunan menjadi 87,67%, sebelumnya sebesar 89,63%. Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp24,23 triliun, atau tumbuh 25,41% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp19,32 triliun.

Dari segi aset, BNI Syariah juga mencatatkan pergerakan positif. Per Desember 2016 aset perseroan naik 23,01% menjadi Rp28,31 triliun dari posisi Desember 2015 sebesar Rp23,01 triliun.?

Hal ini didukung dengan penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp20,49 triliun. Sebaran kredit ini terbagi menjadi empat segmen di antaranya ritel produktif dan komersial sebesar Rp8,0 triliun, pembiayaan konsumer sebesar Rp10,91 triliun, pembiayaan mikro sebesar Rp1,20 triliun, dan hasanah card sebesar Rp367,59 miliar dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan (NPF) tetap terjaga di bawah 3%.?