Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore (29/3/2017), bergerak menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp13.315, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.317 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa sentimen positif dari pernyataan MenKo Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang akan mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi, salah satunya memberikan modal kepada rakyat guna mengurangi ketimpangan sosial menjadi sentimen positif bagi rupiah.
"Ekonomi yang kondusif akan menarik minat investor mengakumulasi aset berdenominasi rupiah," katanya.
Ia menambahkan bahwa potensi kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) juga masih menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah stabil di area penguatan.
Dari eksternal, lanjut dia, gagalnya pengajuan program layanan kesehatan dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump kepada kongres, juga membawa implikasi negatif pada pergerakan mata uang dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Rully Nova menambahkan bahwa menjelang pengumuman inflasi Maret yang diproyeksikan masih stabil turut menjaga fluktuasi rupiah tetap stabil.
"Kalau inflasi stabil maka peluang bagi rupiah untuk melanjutkan apresiasi akan kembali terbuka," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.323 dibandingkan hari sebelumnya (Senin, 27/3) Rp13.314 per dolar AS. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto