Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore (31/3/2017), bergerak melemah tipis sebesar satu poin menjadi Rp13.317, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.316 per dolar AS.
"Fluktuasi rupiah cenderung mendatar di tengah sentimen meningkatnya data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Pryambada di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan bahwa PDB AS pada kuartal keempat 2016 direvisi naik menjadi 2,1 persen dari sebelumnya 1,9 persen, situasi itu mendorong dolar AS mengalami apresiasi di pasar valas domestik.
Sementara itu, lanjut dia, data AS mengenai pekerja dalam pekan yang berakhir 25 Maret tercatat angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman mencapai 258.000, turun 3.000 dari tingkat belum direvisi pekan sebelumnya 261.000.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa serangkaian data ekonomi Amerika Serikat serta adanya pernyataan yang optimis tentang kenaikan suku bunga dari pejabat The Fed.
"Harapan kenaikan suku bunga AS akan menjadi salah satu faktor yang menopang dolar AS," ujarnya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.321 dibandingkan hari sebelumnya (Kamis, 30/3) Rp13.316 per dolar AS. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto