Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan anggaran Rp2 triliun untuk pembagian bibit unggul kepada seluruh petani di Indonesia secara gratis pada 2018 mendatang.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan hasil produksi beberapa komoditas pangan sudah membaik khususnya jagung, beras, dan bawang. Ia mengatakan tidak perlu ada kebijakan?impor pada komoditas tersebut dan bahkan pemerintah Indonesia sedang menyiapkan ekspor.
"Bapak presiden minta ke depan fokus holtikultura dan perkebunan. Kami siapkan anggaran Rp2 triliun untuk pembagian bibit unggul kepada seluruh petani di Indonesia secara gratis pada 2018 mendatang," katanya kepada wartawan di Bandung,?belum lama ini.
Rencana itu langsung ditindaklanjuti dengan menandatangi nota kesepahaman (MoU) seluruh dekan fakultas pertanian di Indonesia yang bekerja sama dengan pakar. Mereka akan mendampingi penangkar-penangkar di lapangan yang melibatkan Kementerian Pertanian, BPTP se-Indonesia.
"Jadi pengawalannya cukup baik sehingga menghasilkan bibit-bibit yang unggul. Jangan asal bibit karena kalau untuk perkebunan dampaknya terjadi setelah empat tahun berbuah baru kelihatan bahwa bibit ini tidak unggul," ujarnya.
Mentan menjelaskan bibit unggul tersebut merupakan komoditas prioritas ekspor. Bibit komoditas eskpor tersebut meliputi lada, kopi dan bawang putih, jagung, serta?padi.
"Supaya kita bisa menghentikan impor kemudian mendorong ekspor. Jadi, tidak terlalu sulit untuk menyelesaikan impor bawang putih. Jagung insya Allah mudah-mudahan tidak terjadi lagi impor," paparnya.
Mentan memaparkan pemberian bibit unggul secara gratis kepada seluruh petani di Indonesia akan dilakukan secara bertahap. Selain itu, Amran mengaku pihaknya sudah menyiapkan desain untuk pertanian Indonesia sampai tahun 2045.
"Di saat umur Indonesia yang ke-100. Kita targetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya
Mentan optimis dengan terget tersebut karena masyarakat Indonesia memiliki kemampuan yang baik yang didukung sumber daya alam yang melimpah
"Saya optimis kita bisa mewujudkannya karena orang kita hebat kemudian memiliki sumber daya alam yang luar biasa, tanah air kita subur," tegasnya.
Berkenaan dengan kerja sama Kementan bersama para dekan fakultas pertanian, Amran mengungkapkan ke depannya akan terjadi sinergi antara Kepala Dinas (Kadis), dekan, penyuluh, dan BPTP.
"Harus dipastikan sinergi ini didukung pemda setempat. Makanya kalau mau sukses harus ikhlas yakin dan optimis, kita harus dipastikan sinergi ini. Kalau Anda tidak yakin dengan negerinya sendiri bagaimana orang lain. Negara ini kita rebut dengan optimisme bukan pesimisme," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: