Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku sedang menelusuri informasi adanya enam kartel bawang putih yang menyebabkan harga komoditas tersebut menjadi relatif mahal di pasaran.
"Ada enam yang masih ditelusuri, laporannya baru-baru ini," katanya ketika melakukan kunjungan kerja di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (24/5/2017).
Hadir juga pada acara kunjungan kerja empat menteri bersama dalam dalam rangka membangun kejayaan Sembalun sebagai sentra bawang putih nasional tersebut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo. Selain itu, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan sejumlah direksi BUMN, serta Wakil Gubernur NTB H Mohammad Amin.
Amran menyebutkan jumlah pengusaha yang sudah diketahui bermain kartel komoditas pertanian sudah mencapai puluhan orang hingga pertengahan tahun 2017 dan sudah diproses hukum.
Kementerian Pertanian, kata dia, bersama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, berkomitmen memerangi kartel komoditas pertanian, termasuk bawang putih.
Sebab, praktik kartel merupakan perbuatan yang menzalimi petani dan konsumen.
"Prinsipnya kita menyayangi petani, bagaimana mereka untung, pedagang untung, konsumen tersenyum," ujarnya.
Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini mentargetkan Indonesia swasembada bawang putih dalam tiga tahun ke depan. Sebab, luas lahan yang dibutuhkan hanya 60.000 hektare.
Jika Indonesia swasembada bawang putih, maka tidak perlu ada lagi produk impor yang dijual di pasaran dan praktik kartel diharapkan tidak ada lagi.
Amran menyebutkan, salah satu daerah yang diandalkan untuk memproduksi bawang putih untuk kebutuhan nasional adalah NTB, dengan sebaran daerah produksi ada di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, dan Sambori, Kabupaten Bima.
NTB ditargetkan bisa menanam bawang putih pada lahan seluas 10 ribu hektare hingga tiga tahun ke depan.
Kementerian Pertanian bersama dengan Kementerian BUMN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Kementerian Perdagangan, akan membantu NTB mewujudkan swasembada bawang putih.
"Dorongannya adalah pembuatan embung dari Menteri Desa, sedangkan Kementan ada bantuan benih dan alat mesin pertanian, dan BUMN dari sisi kredit untuk permodalan serta bantuan dari dana CSR," ujar Amran. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: