PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) mengalokasikan dana belanja modal (capex) sekitar US$50-60 juta. Dana tersebut akan dipergunakan untuk mendukung bisnis perusahaan pada tahun ini.
"Paling besar atau sekitar 70 persen dari dana itu akan dialokasikan untuk proyek pembangkit listrik kita di Gorontalo. Adapun sisanya, dipergunakan untuk mining," tutur Iwan Santoyo, Head of Investor Relations TOBA, di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Dana belanja modal tahun ini, akan berasal dari hasil kombinasi antara kas internal dan pinjaman perbankan. Namun sayangnya, Iwan tidak menjelaskan secara detail komposisinya.
Dengan dana tersebut, Perusahaan berharap produksi batu bara perusahaan dapat meningkat menjadi sekitar 5-6 juta ton pada tahun 2017. Sementara, produksi batu bara perusahaan di sepanjang tahun 2016 sebesar Rp5,5 juta.
"Di triwulan I 2017, realisasi produksi batu bara kita baru sekitar 1,1 juta ton, itu karena dampak curah hujan. Namun, kita akan kejar di kuartal berikutnya," ucap Iwan.
Selain di dalam negeri dan Tingkok, tahun ini perusahaan bakal menyasar negara ASEAN lain dalam memasarkan hasil tambangnya (batu bara). "Ekspor masih cukup besar, kita berharap permintaan tumbuh. Tahun ini, kita akan garap pasar Thailand, Fliliphina, dan Vietnam, karena sudah ada permintaan dari sana," pungkas Iwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: