PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero memprediksi adanya penurunan jumlah penumpang pengguna kapal laut saat musim mudik lebaran tahun ini sebesar 2% dibanding tahun 2016. Jika di musim lebaran 2016, penumpang kapal Pelni mencapai 568.739, tahun ini diprediksi hanya sekitar 557.687.
Direktur Utama Pelni, Elfien Goentoro mengungkapkan perkiraan penurunan penumpang saat mudik lebaran tahun ini disebabkan karena mulai beralihnya masyarakat menggunakan transportasi udara.
"Hal tersebut karena tumbuhnya penumpang pesawat yang mau tidak mau Pelni harus realistis pada pilihan masyarakat memilih transportasi udara," ujar Elfien di Jakarta, Kamis (1/6/2017).
Dijelaskan lebih rinci, menghadapi musim mudik 2017, Pelni menyiapkan 72 kapal dengan rincian 26 kapal trayek nusantara yang melayani pelayaran jarak jauh dan 46 kapal perintis untuk melayani pelayaran jarak dekat. Untuk penjualan tiket, Elfien mengatakan sudah dilakukan sejak H-45 lebaran melalui sistem online, call center, dan berbagai agen tiket kapal. Untuk mencegah praktik calo, Pelni juga menerapkan sistem di mana tiket penumpang harus sesuai dengan KTP.
"Sistem tiket kapal Pelni dikontrol dengan DCS di 49 pelabuhan, identitas penumpang harus sama dengan yang akan bepergian," kata Elfien.
Adapun perkiraan penumpang tertinggi terjadi di Makassar untuk arus mudik. Sedangkan untuk arus balik kendaraan penumpang kapal tertinggi diperkirakan terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Selain itu, Pelni juga mendapatkan penugasan dari Kementerian Berhubungan untuk mudik gratis pengguna sepeda motor dari Jakarta-Semarang PP sebanyak 8 kali. Dari Jakarta tanggal 17, 19, 21, 23 Juni. Untuk arus balik dari Semarang tanggal 2, 4, dan 6 Juli
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi