Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Minta WNI di Suriah Pulang ke Tanah Air

        Pemerintah Minta WNI di Suriah Pulang ke Tanah Air Kredit Foto: BNPT
        Warta Ekonomi, Ankara -

        Pemerintah berupaya untuk memulangkan WNI yang masih berada di wilayah konflik Suriah. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius saat berada di Ankara, Turki.

        Retno dan Suhardi berada di Turki untuk mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan balasannya ke negara Eropa tersebut. Pertemuan bilateral dengan Pemerintah Turki juga?membahas tentang pengembangan kerja sama penanganan terorisme.

        "Ya kita sedang koordinasi, dari waktu ke waktu kita koordinasi dengan BNPT, dengan Densus, dengan kita sendiri, dengan kedutaan kita dan pada saat kita komunikasi dengan kedutaan tidak hanya melibatkan satu kedutaan," kata Retno.

        Ia mencontohkan upaya yang dilakukan untuk memulangkan 12 WNI yang berada di wilayah konflik di Suriah dilakukan dengan berkomunikasi tidak hanya langsung dengan mereka, tapi juga melalui beberapa pihak.

        "Setelah itu kita melibatkan kedutaan-kedutaan kita di wilayah sekitarnya, karena katakanlah kita akan mengevakuasi mereka maka kita mencarikan jalan bagaimana evakuasi yang paling aman dan cepat. Jadi prosesnya memang proses yang sangat tidak mudah," katanya.

        Karena itu, semua pihak harus menyadari upaya tersebut bukan sesuatu yang mudah karena wilayah itu bukan wilayah aman dan mereka sudah berada di wilayah Suriah selama dua tahun.

        "Tetapi koordinasi kita, saya kira sampai saat ini berlangsung dengan baik. Hampir tiap hari saya dengan Pak Kepala BNPT itu lebih dari minum obat, lebih dari tiga kali kalau orang sakit minum obat tiga kali, jadi saya dengan beliau komunikasi lebih dari sekadar minum obat, jadi sering sekali berkoordinasi menangani banyak evakuasi, penanganan, prevensi, deradikalisasi," katanya. (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: