Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pecahkan Rekor, Starbucks Akan Akuisisi Penuh Gerainya di China

        Pecahkan Rekor, Starbucks Akan Akuisisi Penuh Gerainya di China Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Starbucks telah mengumumkan akan menguasai penuh gerai China daratannya dalam kesepakatan senilai US$1,3 miliar, akuisisi tunggal terbesar dalam sejarah perusahaan.

        Perusahaan tersebut akan membeli sisa 50 persen usaha patungan China Timur dari raksasa makanan dan minuman Taiwan, Uni-President, menurut sebuah pernyataan perusahaan yang dikeluarkan pada hari Kamis, (27/7/2017).

        "Starbucks akan menguasai 1.400 gerai di 25 kota, termasuk hub komersial Shanghai, dari Uni-President Enterprises dan anak perusahaan," ujar pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, di Jakarta, Jumat (28/7/2017).

        Starbucks telah melihat ekspansi yang cepat di China, di mana pihaknya membuka cafe pertamanya 17 tahun yang lalu. Pada tahun 2011, perusahaan memiliki 400 gerai sementara saat ini telah memiliki hampir 600 di Shanghai.

        Kevin Johnson, Chief Executive Starbucks, menggambarkan langkah tersebut sebagai "langkah penting berikutnya" yang dapat membantu memenuhi tujuannya untuk hampir menggandakan jumlah gerainya ke angka 5.000 dari 2.800 gerai saat ini.

        "Menyatukan bisnis Starbucks di bawah struktur perusahaan yang dioperasikan penuh di China memperkuat komitmen kami terhadap pasar," Johnson mengatakan dalam pernyataan tersebut.

        Howard Schultz, yang mengundurkan diri sebagai Chief Executive Starbucks awal tahun ini, telah mengatakan bahwa China suatu hari nanti bisa menjadi rantai pasar terbesar, menyalip AS di mana terdapat sebanyak 7.500 gerai Starbucks di negeri Paman Sam.

        Langkah tersebut dilakukan saat raksasa kopi AS tersebut melihat penurunan laba bersih 8,3 persen pada tahun ini, menjadi US$691,6 juta, untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 2 Juli, menurut laporan pendapatannya.

        ?Perusahaan berencana untuk menutup 379 gerai teh Teavana karena kinerjanya buruk,? ujarnya.

        Perusahaan yang berbasis di Seattle ini juga mengatakan akan sepenuhnya melisensikan operasi pasar Taiwan-nya, dengan menjual 50 persen perusahaan patungan Taiwan Presiden Starbucks Coffee seharga U$175 juta kepada Uni-President.

        Starbucks sepenuhnya melisensi toko Macau dan Hong Kong di tahun 2011. Kesepakatan baru ini diperkirakan akan ditutup pada awal 2018 dan tunduk pada persetujuan peraturan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: