Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pertumbuhan uang beredar pada Juni 2017 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Mei 2017 yang tercatat sebesar Rp5.278,9 triliun. Angka tersebut tumbuh dari 11,1% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 11,4% (yoy).
Peningkatan pertumbuhan uang beredar terjadi pada komponen uang beredar sempit yang tercatat sebesar 1.395,3 triliun atau tumbuh 17,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Mei 2017 yang sebesar 14,0% (yoy).
?Hal ini disebabkan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal selama ramadan dan libur panjang Idul Fitri di akhir Juni 2017,? seperti dikutip Warta Ekonomi dalam Keterangan Bank Indonesia (BI).
Sementara itu, akselerasi uang beredar luas tertahan akibat perlambatan uang kuasi dan surat berharga selain saham. Uang kuasi tumbuh melambat dari 10%(yoy) pada mei 2017 menjadi 9,2% (yoy) terutama disebabkan komponen tabungan rupiah.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, penghimpunan simpanan masyarakat di bank (DPK) juga tumbuh melambat dari 10,9% (yoy) menjadi 10,2% (yoy) terutama pada simpanan giro valas yang mengalami perlambatan dari 9,4% (yoy) menjadi 3% (yoy). Hal yang sama terjadi pada komponen surat berharga selain saham yang tumbuh melambat dari 43,2% (yoy) menjadi 25,3% (yoy).
Sementara itu, suku bunga kredit menurun sejalan dengan penurunan suku bunga simpanan berjangka. Pada Juni 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat 11,77%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 11,83%.
Demikian halnya dengan suku bunga simpanan dengan tenor 1, 6, 12, dan 24 bulan yang masing-masing sebesar 6,30%, 6,95%, 7,05%, dan 6,95%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,37%, 7,03%, 7,11% dan 6,97%. Di sisi lain, suku bunga simpanan dengan tenor 3 bulan masih stabil berada di 6,62%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: