Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Energi Terbarukan, Pindad Gandeng Geo Dipa

        Energi Terbarukan, Pindad Gandeng Geo Dipa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan yang bergerak pada sektor manufaktur alat utama sistem persenjataan (alutsista) PT Pindad (Persero) melakukan kerja sama dengan PT Geo Dipa Energi terkait Pengembangan Teknologi Organic Rainkine Cycle (ORC) dan Binary System.

        Dalam acara kerja sama tersebut dihadiri langsung oleh kedua Direktur Utama, Abraham Mose (PT Pindad) dan Riki Firmandha Ibrahim (Geo Dipa Energi) di Gedung Direktorat Pindad, Senin (31/7/2017). Kerja sama ini merupakan sinergi antara kedua Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan TKDN dan tentunya untuk memajukan energi terbarukan.

        "Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi antar BUMN untuk meningkatkan TKDN dan komitmen untuk memajukan energi terbarukan melalui kerja sama investasi memanfaatkan panas bumi pembangkit listrik geotermal yang diharapkan bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, bisa memberikan pertumbuhan," ungkap Abraham dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2017).

        Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Utama PT Geo Dipa Energi, terkait dengan kerja sama antar kedua perusahaan BUMN ini. "Dalam rangka sinergi BUMN, PT Geo Dipa Energi (persero) mendukung untuk mengembangkan teknologi ORC dan Binary System di bidang energi terbarukan khususnya panas bumi," ujarnya.

        Teknologi ini merupakan salah satu jenis pembangkit listrik yang memanfaatkan atau fluida buangan sisa produksi PLTP untuk diproduksi menjadi energi listrik dengan metoda Heat Exchanger. Sekedar informasi, PT Geo Dipa Energi (Persero) merupakan BUMN yang bergerak pada bidang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang saat ini memiliki 4 wilayah kerja panas bumi. Salah satu lokasinya berada di dataran tinggi Dieng.

        Menurut Riki, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia yang saat ini baru termanfaatkan 5 persen, sehingga diharapkan dengan adanya kerjasama ini kedepannya pengembangan panas bumi di Indonesia dapat berjalan lebih cepat.

        Nota Kesepahaman ini merupakan dalam rangka mendukung pengembangan Teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) dan Binary System dengan memanfaatkan air panas (brine) yang merupakan bawaan dari uap panas bumi yang sampai saat ini masih terbuang untuk dikonversi menjadi energi listrik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

        Bagikan Artikel: