Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wilayah Pantura Terancam Kekeringan

        Wilayah Pantura Terancam Kekeringan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Kadistan) Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika mengungkapkan menjelang musim kemarau wilayah Jawa Barat bagian utara lebih cepat mengalami kekeringan dibandingkan dengan daerah selatan. Beberapa wilayah tersebut umumnya berada di pantai utara (Pantura) seperti Indramayu dan Cirebon.

        "Di Jabar saat rawan beda-beda. Biasanya daerah utara yang lebih cepat kemarau baru kemudian daerah selatan," katanya kepada wartawan di Bandung, Rabu (9/8/2017).

        Hendi menyebutkan sekitar 364 hektar sawah yang mengalami kesulitan air. Kekeringan terjadi di daerah Kabupaten Bandung, seperti di Kec Baleendah, Majalengka, Indramayu di Gabuswetan, Cikedung, Kandanghaur,?

        Harjamukti, Mundu termasuk ?Jatitujuh wilayah pantura.

        "Sampai bulan Juni ada laporan yang terdampak kekeringan yaitu 364 hektar sawah mengalami kekeringan. Sedangkan bulan Juli belum masuk laporannya,"ungkapnya.?

        Meski terjadi kekeringan di beberapa wilayah, tapi Distan Jabar hingga kini belum mendapatkan laporan terjadinya puso.

        "Sudah ada yang terlaporkan bulan Juni kemarin yg mengalami kekeringan, tetapi belum ada yang puso. Mudah-mudahan tidak ada," tuturnya

        Untuk meminalisasi, sejak awal petani dihimbau untuk tidak memaksakan menanam padi pada lahan-lahan yang tidak mungkin terairi selama musim kemarau. Sebetulnya, selama musim kemarau ada juga lahan-lahan yang terairi dengan memanfaatkan sumber air lain, misalnya dari sungai pakai pompa air.?

        "Tapi kalau jauh dari sumber air dan tidak terjangkau pompa, lebih baik ganti komoditas, dengan jagung atau palawija lainnya. Jangan terlalu memaksakan, itu antisipasi pertama," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: