Sejumlah jalan protokol di Palembang terlihat sepi dari lalu lalang kendaraan setelah Upacara HUT RI ke 72 tahun menyusul warga Palembang banyak mengadakan acara dan lomba?lomba di kampungnya.
Kondisi ini terlihat sejak Kamis (17/8/2017) pukul 9.30 WIB, kemacetan biasanya terjadi sejak pagi pukul 6.00 WIB hingga sore nampak hari ini tak terlihat. Lalu lalang kendaraan pribadi, baik roda dua dan empat di jalan protokor hanya terlihat tidak begitu padat merayap.
Menurut pantauan Warta Ekonomi, sejumlah ruas jalan di Palembang, seperti Jalan Yos Sudarso, RE Marthadinata, Jalan Abdul Rojak, Jalan Mayor Zen,, Jalan Sei Selayur, Jalan Sei?Selincah terlihat hanya satu dua kendaraan yang melayu. Kondisi ini tidak terlihat seperti hari sibuk terlihat kondisinya macet.
?Sepinya jalan-jalan protokor tersebut, karena mereka banyak membuat kegiatan lomba di kampung-kampung seperti panjat pinang, makan kerupuk, tarik tambang dan lain-lain,? kata?Toyip??salah satu warga Palembang yang tengah melintas di Jalan Sei-Selayur, Kamis (17/8/2017).
Dia menambahkan, sudah menjadi suatu yang sakral setiap merayakan Hut kemerdekaan bangsa ini jalan-jalan protokor sepi,?karena warga sibuk menjalankan aktifitasnya di kampung mereka.
Sementara itu, memang di setiap-tiap kampung terlihat ramai, terutama di lapangan setiap kampung,??kondisi tersebut??terlihat juga sejak pukul 8.00 pagi,?seluruh panitia perlombaan mulai sibuk??untuk menyiapkan peralatan lomba-lomba, seperti tali untuk tarik?tambang, kelereng, panjat pinang, balap karung, dan kerupuk.
Warga terutama anak-anak saat meyarakan Hut RI yang ke 72 ini terlihat kian ceriah meski kondisi Palembang panas. Namun, tak membuat surut warga untuk berduyun-duyun datang dan memenuhi lapangan untuk?menyaksikan lomba-lomba.
Seperti salah satunya terjadi saat siang ini, di Komplek Perumahan Pesona Harapan Jaya, salah satu rumah bersubsidi. Meski pun lomba merayakan Hut 72 RI diadakan masyarakat di sana sangat sederhana, namun wajah-wajah mereka terihat ceriah.
?Yang penting gembira mas, karena ngumpul di acaran begini hanya satu tahun sekali, besok sudah sepi lagi. Apalagi disini jauh dari keramaian kota, katanlah kami termasuk masyarakat yang marjinal,? ulasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil