Manajemen PT. Sriwijaya Air mengagendakan penambahan jumlah pesawat yang akan melayani rute penerbangan di wilayah Papua dan papua Barat, terutama ke wilayah yang belum memiliki landasan yang bisa didarati pesawat berbadan besar.
"Lima tahun ke depan kita akan masukin lagi 5-6 pesawat ke Papua, tipeenya Boeing 737-800 dan juga ATR," ujar Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo, di Jayapura, Kamis (31/8/2017).
Dia mengatakan bulan depan sebagai langkah awal pihaknya akan mendatangkan satu ATR yang akan beroperasi di Fakfak-Sorong-Raja Ampat-Kaimana-Sorong-Manokwari (Papua Barat).
Ia menyebut sekarang Sriwijaya Air Grup memasukan sembilan pesawat ke Papua dengan banyak rute penerbangan. menurutnya jaringan pihaknya sudah penuh, sehingga Sriwijaya memandang Papua sebagai daerah strategis.
"Ke depan kita akan lebih kembangkan karena setelah kita mulai 2010 beroperasi di Papua, perkembangannya bagus," kata dia.
Toto menuturkan tahun lalu total jumlah penumpang Sriwijaya Air Grup mencapai 11,5 juta orang, khusus untuk Papua baru 25 persennya, tetapi dari sisi pendapatan mencapai 35 persen dari total pendapatan.
"Okupansi Papua sendiri mencapai 89 persen, ini lebih tinggi dari pada rata-rata okupansi nasional yang hanya 86 persen," ujarnya lagi.
Ia menambahkan kini pihaknya sudah masuk di enam kota yang ada di Papua dan Papua Barat, semua yang memiliki landasan yang bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Namun pihaknya juga ingin menambah frekuensi penerbangan dengan pesawat kecil untuk ke daerah yang belum memiliki landasan yang tidak bisa didarati boeing.
"Rute-rute yang kami akan jajaki adalah ke Nabire, kaimana, Fakfak, Raja Ampat, Wamena, Dekai, Tanah Merah, Oksibil," katanya.?(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: